Selasa, 30 Oktober 2018

Wonderfull Brother (Part 6)

Wonderfull Brother (Part 6)

Tiba - tiba.....
BYUUUURR.....

Saat mereka berbalik, mereka disiram air. Alhasil, mereka pun basah kuyup. Alfa melihat pelaku nya, ya, siapa lagi kalau bukan Bimo and the genk.

Haikal:eh, kalian ngapain nyiram nyiram kami?! Jadi basah, kan!
Sobri: Tau nih, aya, tanggung jawab! Bimo:Nggak ah! Bukan urusan kami!
Rio: Yaudah, deh, selamat mengeringkan baju! Ingat, ya! Sekarang pelajaran Bu Lia yang killer, siap siap aja kena marah.

Haikal naik pitam melihat wajah tak berdosa mereka yang tertawa terbahak bahak keluar kamar mandi.

Sobri:Sekarang gimana, dong?
Alfa:Ga ada waktu buat ngeringin, udah masuk jam pelajaran ini.
Haikal:Kita peras aja, insya allah, Bu Lia bisa maklum.

Mereka pun mencoba memeras baju mereka yang basah dan kotor. Setelah yakin agak kering, mereka keluar dari kamar mandi.

Dikelas 6.........

Bu Lia:Ibu lihat ada yang kurang, siapa yang belum masuk?
Ismail: Alfa, Haikal, dan Sobri belum masuk, bu!
Bu Lia: Iya, ada yang melihat mereka? Semua murid: Tidak, bu!!
Bimo: Paling mereka malas masuk kelas, mentang mentang dapat nilai tinggi udah sombong.
Umar: Heh, Bimo! Jangan asal bicara!
Rio: Emang bener, kok!
??? :Ehm, as.. As...assalamualaikum, bu

Semua kepala tertoleh ke ambang pintu. Disana telah berdiri Haikal, Alfa, dan Sobri yang masih basah. Bimo dan Rio mencoba menahan tawa.

Bu Lia: Apa apaan kalian ini?!! Kenapa basah basah semua?!!
Alfa:Maaf, bu
Bu Lia: Gak ada maaf maaf! Sekarang berdiri di depan tiang bendera! Cepat!

Mereka bertiga lari ke halaman luar sekolah dan langsung tegak berdiri di depan tiang bendera. Bu Lia berdiri disamping Alfa. Anak anak yang berada di kelas maupun luar kelas, melihat kejadian ini.

Bu Lia:Jewer teman disamping mu.  

Mereka menurutinya. Tiba tiba, telinga Alfa terasa panas. Bu Lia menjewernya kuat sekali.

Bu Lia: Jewer teman sebalahmu sekuat ibu menjewer kamu!

Alhasil, mereka menjadi tontonan gratis bagi murid murid sekolah. Tawa mereka meledak. Haikal, Alfa, dan Sobri mencoba menahan sakit. Tiba tiba, entah dari mana, teman temannya datang diikuti Pak Soleh dibelakang.

Indra:Bu, berhenti sebentar bu! Ada yang ingin kami bicarakan!

Maaf nextnya lama, ya! Soalnya aku belum bisa nulis. Tunggu part selanjutnya, ya!