Senin, 17 Desember 2018

Wonderfull Brother (Part 7)

Wonderfull Brother (Part 7)

Bu Lia: Ada apa?
Pak Soleh: Bu, boleh kita lihat dulu cctv di setiap ruang sekolah, kasian anak anak, bu, bila mereka tidak bersalah tapi malah dihukum.
Lukman: Iya, bu, kita lihat dulu
Bu Lia: Ya sudah, kalian bertiga ikut saja.

Alfa, Haikal, dan Sobri mengangguk sambil menghela nafas lega. Mereka mengikuti Bu Lia dan Pak Soleh untuk melihat cctv sekolah. Sesampainya disana, Pak Soleh langsung mengutak atik komputernya.

Pak Soleh: Dimana tempat kejadiannya? Sobri: Di kamar mandi, pak

Pak Soleh mengangguk dan langsung berurusan dengan komputernya. Layar komputer menunjukan kamar keadaan kamar mandi beberapa menit yang lalu. Ada mereka bertiga sedang disiram oleh Bimo, Rio, dan teman temannya dengan air yang agak kotor.

Pak Soleh: Bu, sebaiknya ibu lanjutkan saja pelajarannya, saya akan mencari Bimo, Rio, dan yang lain untuk diberi hukuman.
Bu Lia: Baik, anak anak ayo balik ke kelas Alfa: Pak, sebaiknya mereka tidak perlu di hukum pak
Pak Soleh: Mereka sudah mengusili kalian, maka mereka harus dihukum biar jera
Alfa: Mereka tidak sengaja melakukannya, pak
Haikal: Lagian pak, kalau dihukum, belum tentu mereka jera.
Pak Soleh: Kalian tak perlu mempedulikan itu, biar bapak yang urus, nah, bukankah baju kalian basah dan kotor? Ganti saja dengan baju ini, yang basah masukkan plastik
Sobri: Nanti baju ini dikembalikan, pak? Pak Soleh: Tidak perlu, berhubung orang tua kalian memang pesan baju sekolah baru, bawa pulang saja.
AlHaSob:Terima kasih, pak

Mereka bertiga ganti baju di kamar mandi, setelah itu mereka balik ke kelas untuk mengikuti pelajaran.

Sepulang sekolah.......

Ismail:Rio, Bimo, dan teman temannya jahat banget, gak tau apa ya mereka itu air kotor
Alfa:Udh gak apa apa, Is, lagian baju nya bisa dicuci kok
Umar:Tapi itu keterlaluan tau, fa!
Haikal: Udhlah, makin dibicariin tuh anak, makin panas hati
??? :Alfa!Alfa!

Kira kira siapa yg panggil Alfa ya?
Tunggu part selanjutnya...
Maaf kalau lama update

Selasa, 30 Oktober 2018

Wonderfull Brother (Part 6)

Wonderfull Brother (Part 6)

Tiba - tiba.....
BYUUUURR.....

Saat mereka berbalik, mereka disiram air. Alhasil, mereka pun basah kuyup. Alfa melihat pelaku nya, ya, siapa lagi kalau bukan Bimo and the genk.

Haikal:eh, kalian ngapain nyiram nyiram kami?! Jadi basah, kan!
Sobri: Tau nih, aya, tanggung jawab! Bimo:Nggak ah! Bukan urusan kami!
Rio: Yaudah, deh, selamat mengeringkan baju! Ingat, ya! Sekarang pelajaran Bu Lia yang killer, siap siap aja kena marah.

Haikal naik pitam melihat wajah tak berdosa mereka yang tertawa terbahak bahak keluar kamar mandi.

Sobri:Sekarang gimana, dong?
Alfa:Ga ada waktu buat ngeringin, udah masuk jam pelajaran ini.
Haikal:Kita peras aja, insya allah, Bu Lia bisa maklum.

Mereka pun mencoba memeras baju mereka yang basah dan kotor. Setelah yakin agak kering, mereka keluar dari kamar mandi.

Dikelas 6.........

Bu Lia:Ibu lihat ada yang kurang, siapa yang belum masuk?
Ismail: Alfa, Haikal, dan Sobri belum masuk, bu!
Bu Lia: Iya, ada yang melihat mereka? Semua murid: Tidak, bu!!
Bimo: Paling mereka malas masuk kelas, mentang mentang dapat nilai tinggi udah sombong.
Umar: Heh, Bimo! Jangan asal bicara!
Rio: Emang bener, kok!
??? :Ehm, as.. As...assalamualaikum, bu

Semua kepala tertoleh ke ambang pintu. Disana telah berdiri Haikal, Alfa, dan Sobri yang masih basah. Bimo dan Rio mencoba menahan tawa.

Bu Lia: Apa apaan kalian ini?!! Kenapa basah basah semua?!!
Alfa:Maaf, bu
Bu Lia: Gak ada maaf maaf! Sekarang berdiri di depan tiang bendera! Cepat!

Mereka bertiga lari ke halaman luar sekolah dan langsung tegak berdiri di depan tiang bendera. Bu Lia berdiri disamping Alfa. Anak anak yang berada di kelas maupun luar kelas, melihat kejadian ini.

Bu Lia:Jewer teman disamping mu.  

Mereka menurutinya. Tiba tiba, telinga Alfa terasa panas. Bu Lia menjewernya kuat sekali.

Bu Lia: Jewer teman sebalahmu sekuat ibu menjewer kamu!

Alhasil, mereka menjadi tontonan gratis bagi murid murid sekolah. Tawa mereka meledak. Haikal, Alfa, dan Sobri mencoba menahan sakit. Tiba tiba, entah dari mana, teman temannya datang diikuti Pak Soleh dibelakang.

Indra:Bu, berhenti sebentar bu! Ada yang ingin kami bicarakan!

Maaf nextnya lama, ya! Soalnya aku belum bisa nulis. Tunggu part selanjutnya, ya!

Sabtu, 22 September 2018

RUMAH MISTERIUS (PART 13-15)

RUMAH MISTERIUS(13-15)

Sohwa:Ah, dimana ini?
Lani:Kita ada di masa lalu Raline Fatim:Eh, masa lalu Raline? Muntaz:Maksudnya apa sih, kak? Ricis:Waktu Raline di jodohin sama ortu nya ya?
Sohwa:Bukan itu, cis😒
Ricis:Eh, terus apa?
Lani:Kita bakal cari tahu kenapa Raline culik anak anak itu
Muntaz:Lima anak itu, ya?
Lani:Iya
Fatim:Eh, itu Raline
Sohwa:Laki laki berseragam yang ada didekat Raline itu pasti polisi
Muntaz:Laki laki berbaju biru itu pasti saudaranya
Ricis:Ayo kita dekati

Di depan rumah, Raline tampak bersitegang dengan dua polisi. Raline berbicara dengan nada tinggi dan terburu buru. Ia tampak panik sekali. Mulutnya berkali kali menyebut 'Ardi' dan 'Diah'. Polisi yang berada di depan Raline tak mampu berbicara apa apa.

Polisi #1:Maaf bu, tapi kami tidak bisa mencarinya
Polisi #2:Apa ibu yakin kalau ada yang masuk ke dalam rumah tadi malam? Raline:Saya yakin sekali! Saya ingat kalau saya diberi obat bius dan saya kemudian pingsan! Saya yakin kalau anak anak saya masih hidup! Coba cari sekali lagi...
Polisi #1:Bu, rumah yang ibu laporkan telah kami datangi tadi dan sudah kosong, tidak ada apa apa disana, bu Polisi #2:Jika anak anak ibu di bunuh, mungkin jasadnya dikubur disini, boleh kami cari disini?
Raline:Tidak! Kalian bohong! Mana mungkin disana tidak ada apa apa! Anak anak saya pasti diculik dan dibunuh d rumah itu! Saya yakin!
Polisi #2:Maaf bu, kami permisi dulu Raline:Kalian jahat! Baiklah, akan saya cari mereka sampai dapat! Jika anak anak saya ada di rumah itu, kalian akan saya tuntut ke pengadilan!

Polisi itu berlalu. Raline meracau seperti orang gila. Saudara Raline menenangkan nya. Tapi ternyata, usaha nya tidak berhasil. Raline langsung berlari ke arah rumah yang telah diperiksa polisi tadi.

RUMAH MISTERIUS (PART 14)

Raline langsung berlari ke arah rumah yang telah di periksa polisi tadi. Ia menghancurkan benda benda yang menghalangi dirinya. Dia mencari kesemua sudut, tapi dua anak yang dicarinya itu tak kunjung ketemu. Ia menatap kosong ruangan rumah itu. Dia berlalu dari rumah itu dengan tangan kosong.
Muntaz:Sekarang dia mau kemana? Ricis:Mau pulang kali
Lani:Ayo, kita ikutin
Sohwa:Ikutin dia? Lani:Iya, yuk

Mereka mengikuti Raline sampai ke rumahnya. Di rumahnya, Raline meneriaki sudaranya. Dia mengatakan tentang 'penjualan rumah'.
Raline:Pokoknya apa pun yang terjadi padaku, jual rumah ini!
Saudara R:Baik
Sohwa:Rumahnya mau di jual? Fatim:Anaknya gimana dong? Muntaz:Trus kenapa dia gentayangan di rumah kita?
Ricis:Eh, si Raline mau ngapain tuh? Pake bawa tambang segala
Lani:Jangan jangan dia mau bunuh diri Fatim:Eh, yuk kita liat

RUMAH MISTERIUS(PART 15)

Raline mengikat tambang di pohon. Dia memanjat tangga dengan wajah seprti tak ada harapan. Dia mengalungkan tambang itu di lehernya. Mulutnya bergerak seperti mengatakan sesuatu yang tak terdengar. Tangannya memegang pisau yang sangat tajam. Sedetik kemudian, dia menghunuskan pisau itu tepat di perutnya. Darah mengalir ke bawah. Dengan segenap tenaga yang masih tersisa, dia menendang tangga itu sampai jatuh. Raline meringis menahan sakit. Darah sudah mulai membasahi bajunya. Dia menghirup udara untuk yang terakhir kalinya. Tubuhnya menjadi kaku. Darah tak kunjung berhenti mengalir.

Lani:Dia bunuh diri
Sohwa:Sadis banget
Ricis:Anak anak nya gimana?
Lani:Yang aku tau, anak anaknya sih, dia bunuh
Muntaz:Lho?
Fatim:Maksudnya gimana sih?
Lani:Jadi malam itu, dia tidur sambil berjalan, anak anaknya dia bawa ke belakang, terus dia bunuh
Ricis:Et dah, bilang kek dari tadi Sohwa:Trus, kenapa dia gentayangan di rumah kami?
Lani:Ini rumah kalian, Raline tinggal disini, seperti yang kalian tahu, dia menjual rumah ini, sebelum meninggal tadi, dia sempat berjanji bakal nyulik anak anak yang tinggal di rumah ini, sebenarnya, hampir saja Fateh, Fatim, dan Muntaz di culik
Ricis:Ihhhh.... Ngeriiiii
Muntaz:Trus gimana caranya kita nyelamatin Qahtan dan Saleha? Lani:..........

Apa yang akan dikatakan Lani ya?
Tunggu next part nya!

Selasa, 04 September 2018

WONDERFULL BROTHER (PART 5)

WONDERFULL BROTHER (PART 5)

Haikal:Eh,Rio?
Rio:Alfa,yuk,kita pulang
Sobri:Katanya bukan saudara, tapi, masih mau jemput aja
Ismail:(berbisik) Udhlah sob, jangan manas manasin orang
Alfa:Iya, temen2 aku pulang dulu ya, assalamualaikum
All(Kec Rio and Alfa) Wa'alaikumsalam

Diperjalanan.......
Alfa:Rio, tante ada di rumah, gak? Rio:Enggak
Alfa:Oh...
Rio:Lain kali jangan buat aku malu kayak gitu lg
Alfa:Maksud kamu?
Rio:(menatap Alfa) Aku malu tau gak! Aku harus jemput kamu padahal aku ith benci sama kamu!
Alfa:Rio, aku gak pernah maksa kamu buat jemput aku
Rio:Terserah!

Alfa bungkam. Tak tahu harus berkata apa. Dia ingin menangis, tapi ia menahannya. Tak lama lagi, keadaaan akan berubah Alfa, aku yakin!, batin nya dalam hati

Keesokan harinya..........
Haikal:Hai Fa! Apa kata si Rio kemarin? Sobri:Iya aku penasaran
Alfa: Dia marah sama aku
Sobri:Maaf, fa, aku gak bermaksud biar kamu dimarahin
Haikal:Tapi, sebenarnya Rio keterlaluan! Coba kamu bayangin, tiap pulang belajar, pasti Alfa beresin rumah, nyuci dan nyetrika baju, Alfa udh banyak berkorban buat dia
Sobri:Iya, apa lagi Kak Naura dan Kak Aldi hanya pulang seminggu sekali dari boading schoolnya
Alfa:Gak papa, aku emang pantes ngedapetin ini
HaiSob:Sabar, fa

Jam istirahat.........
Lukman:Temen2, kita istirahat yuk! Indra:Yuk! Aku udh laper
Umar:Kalian gak ikut? (bertanya pada Amalia cs dan Butet cs)
Lilis:Enggak, kita bawa bekal
Ismail:Ya udh, kami duluan ya
(Di kantin)
Sobri:Eh, pada mau pesan apa ni? Aku traktir
Haikal:Yakin, nih?
Sobri:Yakin
Haikal:Aku pesen bakso, minumnya es teh Alfa:Aku sama kaya Haikal
Ismail:Aku mie ayam, minumnya jus jeruk Umar:Aku sama kaya Mail
Indra:Aku pesen otak otak, minumnya jus mangga
Lukman:Sama kaya Indra
Sobri:Siiippp...
(tak lama kemudian)
Umar:Makasih ya, sob udh nraktir Sobri:Iya
Indra:Yuk balik ke kelas
Haikal:Aku sama Alfa mau ke toilet dulu, ya
Sobri:Aku juga
Ismail:Oke, kami duluan ya
HaFaSob:Oke!

Di toilet......
Haikal:Cuci tangan dulu, biar gak kotor Sobri:Iya

Tiba - tiba....

Apa yg terjadi selanjutnya? Tunggu part selanjutnya ya!

Sabtu, 01 September 2018

RUMAH MISTERIUS (PART 10-12)

RUMAH MISTERIUS (PART 10-12)

Muntaz:Dia lg main sama penunggu rumah ini
Sohwa:Hah, yg bener? Eh, itu Saleha jg lg ketawa sendiri
Ricis:Iya, tadi aku liat ada anak perempuan lari ke belakang rumah Fatim:Tuh, kan, bener, ni rumah ada penunngunya
Ricis:Guys, mending kita ke kamar kalian aja yuk
SohFaMun:Yuk!

Di kamar GH Kids......
Ricis:eh, orang tua kalian mana? Muntaz:Lg di kamar, besok mau kerja Ricis:oooohhh...
Fatim:Kak Icis, gimana cara ngusir hantunya?
Sohwa:Iya, gimana caranya?
Muntaz:Kita harus tau, hantu itu maunya apa
Ricis:Iya, mungkin, kakak bisa coba untuk masuk ke dunia mereka
Sohwa:Gimana caranya?
Ricis:Udh, tenang aja, aku ada kenalan, namanya Lanj, nanti malam, aku suruh dia datang kesini
Muntaz:Aku ikut ya kak?
Ricis:Kita semua ikut, tapi, kalian harus janji, jangan takut, krn apa yg kita liat nanti berbeda
SohFaMun:Oke
Umi:Guys! Dinner time!
Fatim:Eh, itu umi udh suruh makan, yuk!

RUMAH MISTERIUS (PART 11)

Di meja makan.......
Umi:Eh, ada Ricis
Ricis:Assalamualaikum, tante, om, maaf tadi gak sempat ketemu
Abi:Iya, gak papa, anggap rumah sendiri, ya
Ricis:Iya om
(Skip)

Tengah Malam.....
Sohwa:Cis, kapam teman kamu datang? Ricis:Sebentar, eh, dia udh wa, katanya udh di depan pagar
(Di depan pagar)
Lani:Hai, Cis
Ricis:Hai, Lan, kenalin ini Sohwa, itu Fatim, disebelahnya Muntaz
Lani:Hai semua, salken
SohFaMun:Salken jg
Lani:Mau langsung di mulai? SohRiFaMun:Iya
Lani:Yuk

Mereka pun duduk di depan garasi, Lani membaca beberapa kata. Sedetik kemudian, mereka berada di dunia lain. Fatim menoleh ke arah rumah. Rumah itu sekarang berlumuran darah. Beberapa cat mengelupas. Rumah itu sekarang layaknya rumah angker.

Fatim:Kak Sohwa, Rumah ini.... Sohwa:Astagfirullah
Lani:Ini penampakan rumah kalian yg sesungguhnya

RUMAH MISTERIUS (PART 12)

Muntaz:KakSohwa,itu Qahtan dan Saleha! Ricis:Mana? Eh, iya itu mereka!
Fatim:Ayo kita kejar

Mereka semua mengejar Qahtan dan Saleha yg entah kenapa muncul tiba tiba. Sesampainya di belakang rumah, mereka kaget melihat ada lima anak kecil dan satu wanita dewasa bermain bersama Qahtan dan Saleha. Wanita dewasa yang pertama kali menyadari kedatangan mereka, langsung tertawa lebar.

Ricis:Apa maumu?
WD(Wanita dewasa):Hahahahaha.... Sohwa:Siapa namamu?
WD:Nama ku? Hahahahahaha..... Muntaz:Jawab saja!
WD:Namaku Raline, hahahahahaha..... Fatim:Apa maumu?
Raline:Aku tak ingin macam2 dengan kalian
Lani:Kenapa kamu membawa dua anak itu kesini?
Raline:Maksud kalian Saleha dan Qahtan? Aku hanya ingin memperkenalkan mereka denga rumah baru mereka
Sohwa:Rumah baru? Apa maksudmu? Rumah mereka bukan disini! Raline:Hahahahaha.... Kukira orang2 sudah tak ingin tinggal disini, ternyata masih ada juga yg ingin menempati rumah ini, hahahahaha.......
Fatim:Apa maksud mu dengan rumah baru?
Raline:Hahahahhahahha.....

Blam!!!! Blam!!!!!

Sohwa:Ah, dimana ini?
Lani:Kita ada di masa lalu Raline Fatim:.........

Tunggu part selanjutnya ya!

Selasa, 28 Agustus 2018

Wonderfull Brother (Part 4)

Wonderfull Brother (Part 4)

Di rumah Haikal....

Haikal: Si Alfa mana sih? Lama amat Sobri:Paling disuruh bersihin rumah dulu sama si... Siapa ya? Malas banget aku nyebut namanya(mendengus) Butet:Maksud kamu Rio?
Sobri:Siapa lagi...
Najwa:Hellow... Kok, kamu benci banget sih sama Rio?
Lukman:Iya nih, Lukman jadi herman All(Kec Lukman):Heran, Lukman!!! Lukman:Nah, itu dia, itu yang Lukman maksud
Alfa:Assalamualaikum... Haikal:Wa'alaikumsalam, masuk, fa! Indra:Akhirnya yg ditunggu dateng juga Alfa:Maaf, ya, aku telat
Ayu:Afwan, ga papa, kok, cuma telat satu menit doang
Sobri:Rio gak ngikutin kamu, kan? Alfa:Kayaknya enggak, Sob, tadi aku udh suruh dia makan
Umar:Oke, deh
Alfa:Ya udh, yuk kerjain pr nya

Merwkapun mengerjakan PR bersama. Haikal, Sobri, dan teman teman lainnya juga turut membantu Alfa membaca soalnya. Setelah mengerjakan PR, Mereka mengajari Alfa menulis dan membaca.

Tulilut.. Tulilut...

Sobri:Eh, bentar ya, ada yg nelpon Amalia:Angkat aja
Sobri:(Melihat ke layar HP)Whaaatttt!!!! Ismail:Eh, kenapa, Sob?
Lukman:Iya, kok, mukanya panik gitu? Sobri:Darimana dia tau nomor aku? Lilis:Siapa sih, Sob?
Sobri:Rio, dia tau nomor telpon aku dari mana coba(melirik ke Alfa) Fa, kamu gak kasih tau nomor aku ke Rio, kan? Alfa:Enggak, kok, Sob Sobri:Ya udh, deh,aku angkat aja

*Telphone On*

Rio:Assalamualaikum Sobri:Wa'alaikumsalam, ada apa kmau telpon aku? Darimana kamu tau nomor aku?
Rio:Dari Bimo, aku mau nanya, lo lg di rumah Haikal, kan?
Sobri:Iya, napa?
Rio:Alfa ada di situ, kan?
Sobri:Ngapain kamu nanya nanya Alfa? Rio:Bukan urusan lo, sekarang gue minta lo bilang ke Alfa, suruh dia pulang Sobri:Kayaknya kamu harus belajar jadi kakak yg baik, sebagai kakak yg baik, kamu jemput aja sendiri Alfa ke sini, oke, Assalamualaikum(menutup telpon)

*Telphone Off*

Ayu:Afwan.. Dia bilang apa?
Sobri:Di surub Alfa pulang, tapi aku bilang dia harus jemput Alfa kesini
Haikal:Ide kamu brilian Sob
Alfa:Tapi, kalo dia gak mau?
Umar:Kita yg ngantarin kamu ke rumah

Tiba - tiba......

Ting.... Tong... Ting.. Tong...
Haikal:Siapa, eh, Rio?
Rio:Alfa, yuk, pulang
Alfa:.........
Tunggu episode berikutnya. BYE.....

Senin, 27 Agustus 2018

RUMAH MISTERIUS (PART 7-9)

RUMAH MISTERIUS (PART 7-9)

Di rumah GH........
Fateh:Taz, Kak Sohwa mana?
Muntaz:Ga tau tuh, tanya aja ke Kak Fatim Fateh:Okeh

Fateh pun mencari keberadaan Fatim. Saat dia melewati sebuah kamar, dia mendengar suara tawa.

Fateh:Kak Fatim? Eh, kok, ada kamar lagi disini?
???:Fateh? Kamu diluar?
Fateh:*Itu... Kayak suara Kak Fatim, ngapain ya Kak Fatim di dalam situ*Iya, kak, ini Fateh
???:Masuk aja, teh, kita main sama sama Fateh:(Membuka pintu) *Ini kamar apaan sih? Berdebu, kotor lagi*Kak, liat kak Sohwa?
???:......
Fateh:Kak Fatim, kok diam aja sih?
??? :Teh? Kamu ngapain di situ?
Fateh:(Berbalik) Lho, Kak Fatim? Kok, ada disini?
Fatim:Kakak tadi dari kamar Bang Atta, kamu ngapain disitu?

Fateh tak menjawab, dia berbalik kembali, menatap sosok yang tadi ia duga sebagai Fatim. Sosok itu tersenyum lebar. Cairan berwarna merah merembes dari perut dan mulutnya. Fateh berteriak, mengagetkan seisi rumah,dan pingsan disitu juga. GH yang datang kesitu, kaget melihat Fateh. Mereka pun membawa Fateh ke kamarnya.

Keadaan Sohwa.......
Sohwa:Cis, kamu jadi kan nginep di rumah aku?
Ricis:Iya, kita kerumah ku dulu ya, ngambil baju
Sohwa:Oke, aku pegangin ya squishy kamu*Etdah, ni anak banyak banget squishy nya*

*Beberapa saat kemudian*
Sohwa:Udah?
Ricis :Udah, yuk, berangkat

Di rumah GH......
Umi:.....

RUMAH MISTERIUS (PART 8)

Di Rumah GH..... 

Umi:Kenapa Fateh bisa pingsan? 

Fatim:Gatau, Umi, tadi Fatim tanya dia ngapain di kamar kosong itu, tapi, dia malah teriak, terus pingsan.

Iyyah:Ada orang gak di kamar itu? Fatim:Ga ada, kak.


Sajidah:Umi, jangan-jangan, rumah ini ada penunggunya.

 
Thariq:Ihh.. NGERIII..... 

Umi:Jangan bilang yg enggak-enggak. Saaih, ambil minyak kayu putih di lemari, ya.

 Saaih:Iya, Umi(Pergi).

Muntaz:Kak Fatim... 

Fatim:Ada apa, Muntaz?

Muntaz:Sini, kak..

Di ruang keluarga.... 

Fatim:Kenapa, sih, Taz? 

Muntaz:Aku tau kenapa Bang Fateh pingsan.

Fatim:Kenapa? 

Muntaz:Dia masuk ke tubuh Bang Fateh.

Fatim:Dia....siapa? 

Muntaz:........

RUMAH MISTERIUS (PART 9)

Fatim:Dia....siapa? 

Muntaz:Penunggu rumah ini Fatim:Serius, taz? 

Muntaz:iya, Kak.

Fatim:Jadi, tadi Fateh ngeliat hantunya? M

Muntaz: Iya, Kak.

Fatim:Jadi, kita harus apa? 

Muntaz:Kita harus...(terhenti sejenak) Kak, itu Qahtan lagi ngapain? 

Fatim:(Menoleh)Kayaknya dia lagi main, main sama siapa, ya? 

Muntaz:Dia main sama penunggu rumah ini.

Fatim:Hah? Serius, Taz?

Muntaz:Iya.

 Fatim:Kamu tau gak sih, asal usul rumah ini?

Muntaz:Enggak sih, kak

Tiba-tiba......

???:Assalamualaikum!

Fatim:Itu Kak Sohwa!(Menarik tangan Muntaz dan berlari menuju pintu).

Fatim:Wa'alaikumsalam, eh, ada kak Ricis.

 Muntaz:Kak Ricis mau nginep disini? 

Ricis:Iya, kakak mau menyelidiki rumah ini sama Sohwa.

Sohwa:Tentang penunggu rumah ini.

Fatim:Aku sama Muntaz juga mau menyelidik tentang itu.

Sohwa:Bagus kalo gitu, kita selidiki sama-sama.

Ricis:Iya, eh, itu Qahtan ngapain? 

Muntaz:Dia lagi main sama penunggu rumah ini.

Sohwa:..........

Apa yang akan dikatakan Sohwa? Tunggu part selanjutnya, ya!

Jumat, 24 Agustus 2018

Wonderfull Brother (Part 3)

Wonderfull Brother(Part 3)

Alfa:Tante Nisa udh datang belum? Rio:Belum, nih
Alfa:Yaaahh.... Padahal udh mendung Rio:Sabar, Fa

Beberapa saat kemudian, rintik hujan mulai turun, dan beberapa lama kemudian menjadi hujan yang deras. Rio dan Alfa segera berlari untuk berteduh.
Alfa:Aku bilang juga apa
Rio:Hiiihh... Dingin
Alfa:Uh, aku lupa bawa jaket
Rio:Aku juga
Alfa:( bersandar di bahu Rio)
Rio:Fa....
Alfa:Ya?
Rio:Kamu.... Bakal musuhin aku, gak? Alfa:(Tertawa kecil) Kamu itu saudara kesayangan aku, kamu juga, kan, yang bantuin aku belajar membaca, ngapain aku musuhin kamu?
Rio:(Nyengir) Aku cuma takut kita bakal musuhan nanti, nanti aku gak ada temen main lagi. Ya udh, kita buat janji, klo kita ga akan musuhan sampe besar, janji? Alfa:Janji

Di sela sela suara hujan, mereka membuat janji di bawah hujan yang sama. Yang mereka tidak sadari, janji tersebut di ingkari oleh salah satu dari mereka. Ya, dia Rio.

*Flash back off*

Rio tertegun mengingat semua itu. Ia mengingkari janji yang ia buat sendiri. Ia melihat ke langit yang sudah mendung. Mengingat semua kesalahan nya. Ada sedikit rasa bersalah di hatinya. Ia tahu, Alfa adalah anak yang sabar. Alfa selalu sabar dan tersenyum ketika Rio memarahinya. Tapi, Rio tak tahu sampai kapan Alfa akan bersabar.

???:Kak Rio!!
Rio:Eh, Alfi, kami ngapain? (Mengusap mata)
Alfi:Kak Rio abis nangis?
Rio:Ga usah banyak tanya, Naura mana? Alfi:Udh masuk ke mobil, kak
Rio:Oh ya udh, yuk masuk. Mobil Tante Nisa pun mulai bergerak ke arah rumah mereka.

Sampai rumah........

T. Nisa:Baik, baik, dirumah ya
Rio:Iya, tante

Ketika ingin masuk ke rumah, tiba tiba Alfa keluar dengan tergesa gesa.

Naura:Kak Alfa mau kemana?
Alfa:Uh, eh, aku mau kerumah Haikal Rio:Bukannya kemarin habis dari rumah Sobri?
Alfa:Eh, iya! Hari ini aku pengen ngerjain pr di rumah Haikal
Rio:Pr? Setau aku gak ada pr, tuh Alfa:Ada, kok
Rio:Pr apa?
Alfa:Hah? Pr... Pr... Pr.... (kebingungan) Alfi:Udh lah, kak, mungkin kak Alfa lg mau belajar di rumah temannya
Alfa:Iya! Aku pergi dulu, ya, di meja udh ada makanan

Rio yang keheranan hanya bisa diam sambil menatap punggung kembarannnya itu.

Udh dulu ya, bye
Tunggu part 4 nya!

Senin, 16 Juli 2018

Wonderfull Brother (Part 2)

Wonderfull Brother (Part 2)

??? :Hai!!!
Alfa:Hai juga, Ismail
Haikal:Eh, ada Ismail, Sobri, Indra, ama Lukman, mana?
Ismail:Belum dateng, tuh, paling juga masih molor
Umar:Klo, cewek alay alias Amalia dan Butet cs?
Ismail:Ada, kok, lg di perpus
Haikal:Ya elah, Mar, pagi2 jangan nanya yg gituan napa?
Umar:Ya, gapapa sih, kal
Alfa:Jangan2 Umar kangen nih sama mereka 😚
Haikal:Oh ya, masa?
Umar:Bodo. Lagian masak itu di dapur bukan di kelas, elah
Ismail:Eh, taruh tas dulu sono, malah berantem di depan kelas
Alfa:Iya Ismail yg ganteng tapi boong😆 Ismail:Gak ikhlas banget dah mujinya😒

Tiba2, datanglah angin tornado yg didalamnya terdapat batu kerikil berapi.

*Tunggu sebentar*

Haikal:Woy, writer! Kok, malah didatengin angin tornado, sih?
Umar:Tau, nih, salah dialog kali
Writer:Eh, iya, maaf, emang salah, saia ganti dulu ya

*Lanjut*

Tiba2, Rio, Bimo, dan tiga orang temannya datang menghampiri mereka.

Bimo:Wah, wah, wah, kok pada ketawa sih? Kayaknya lg seneng banget
Rio:Ga takut di jailin sama kita? Umar:Coba aja klo bisa, kita ga takut tuh Haikal:Iya, kita bakal laporin ke kepala sekolah klo kalian berani Bimo:Tenang,hari ini kita ga bakal jailin kalian, tapi kita bakal jailin dia(menunjuk Alfa)
Umar:Eh, jangan coba2 jailin Alfa lg ya! Atau...
Rio:Atau apa?
Umar:Atau aku hajar kalian(melangkah maju sambil mengepalkan tangannya)

Alfa, Haikal, dan Ismail dengan sigap menahan Umar yg hampir meninju muka Bimo.

Alfa:(Berbisik) Udh, Mar, jangan di lawan, atau kamu nanti yg bakal di hukum sama guru

Umar berhenti. Ia lelah jg. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah.

Di taman sekolah......
Alfa:Temen2, makasih ya udh bela aku tadi Haikal:Sama2, Fa, kita kan temen😊 Umar:Iya, tapi tadi aku pengen banget hajar Bimo sama Rio, mereka itu udh keterlaluan
Ismail:Sabar, Mar, orang kayak gitu, mah, dicuekin aja
Alfa:Oh iya, aku jg minta maaf ya, tentang kelakuan Rio
Ismail:Ga papa, kok, Fa, kita udh maafin😊
Haikal:Alfa, tentang penyakit kamu, keluarga kamu udh tau belum? Alfa:Belum, kal
Umar:Coba aja si Rio tau tentang penyakit kamu, pasti dia kelakuannya ga kaya gini Ismail:Iya, Fa, aku kasih saran ya, kamu sama Rio kan aslinya deket banget, coba kamu bilang sama dia tentang penyakit kamu
Alfa:Kayaknya ga usah, Il, biarin aja dia tau sendiri
Ismail:Ya udh, deh klo itu mau kamu

(Aku kasih tau dulu, waktu part 1 aku salah nulis, jadi, Alfa itu anak ke 4,Rio anak ke 3)

Beberapa menit setelah itu, mereka balik ke kelas. Pelajaran pun dimulai. Pelajaran kali ini adalah pelajaran bahasa Indonesia. Gurunya adalah Bu Vita. Bu Vita jg tau tentang penyakit Alfa.

Kriiiiinggggg......

Anak2:Horeeeee(berhamburan keluar kelas)
B.Vita:Alfa,bisa kesini sebentar?
Alfa:Ada apa, bu?
B.Vita:Jd begini, UN kan tinggal 1 minggu lg, saya khawatir kamu tak bisa lulus Alfa:Lho, knp bu? Bukannya selama ini nilai ulangan saya lumayan bagus? B.Vita:Iya,Fa,tapi dengan kondisi kamu yg seperti ini, saya tidak yakin kamu dapat mempersiapkan diri untuk UN
Alfa:Lalu saya harus bagaimana, bu? B.Vita:Mungkin ada jalan, setiap tahun sekolah memberikan beasiswa kepada siswa untuk melanjutkan sekolah walaupun NEM nya kurang tinggi, saya harap ada salah satu mata pelajaran kamu yg nilainya tinggi agar kamu dapat masuk ke SMP, apa kamu siap?
Alfa:Siap, bu!
B.Vita:Baik,saya permisi dulu ya
Alfa:Iya, bu, makasih banyak ya

Alfa melangkah keluar. Tapi, ia dihadang oleh Bimo dan Rio.

Bimo:Gue tadi denger percakapan lo sama Bu Vita
Alfa:Terus?
Bimo:Sebelum lo nyesel karna terlalu banyak berharap, lebih baik gue ingetin lo sekarang, lo itu udh bodoh, lo jangan harap bisa masuk SMP
Alfa:Klo aku masih mau berusaha, pasti semuanya bisa aku capai dong Rio:Ngomong aja terus, paling juga nanti diri sendiri yg nyesel, ya gak, Bim? Bimo:Yoi, eh, kita pergi dulu ya, inget, jangan banyak mimpi lo jadi anak

Bimo beranjak meninggalkan Alfa yg terisak kecil. Saat Rio ingin pergi, ia sempat berbicara.

Rio:Fa, gue ingetin lo ya, klo sampe lo ngadu ke Kak Bella atau Kak Aldi tentang ini, liat aja apa yg bakal gue lakuin ke lo, oke?
Alfa:Iya, aku gak akan ngadu
Rio:Pegang janji lo itu

Rio meninggalkan Alfa yg terisak. Dia ingin mengadu pada keluarganya, tapi ia memikirkan ancaman Rio tadi. Ia lebih memilih untuk diam.

Lukman:Ciluk ba! Lg ngapain sih, Fa? Mukanya seneng amat Sobri:Iwaw,eh,Lukman, ini tuh Alfa lg sedih, bukan seneng
Haikal:Tau nih, Lukman, eror mulu Ismail:Fa, kamu knp?
Alfa:Ga papa kok
Umar:Boong, pasti kamu di bully sama Bimo dan Rio lg, kan?
Alfa:E..Eng...Enggak kok
Indra:Alamak, Alfa, kamu itu ga usah boong deh
Haikal:Iya, Fa
Alfa:Iya deh aku ngaku, tapi aku gak di bully cuma di ancam aja
Umar:Bener bener keterlaluan tuh anak, ya
Alfa:Udh, gausah di pikirin, kalian udh laper kan? Yuk makan
Sobri:Yuk, mumpung aku lg baek, aku traktir deh
All(kec Sobri):Horeee

(Skip, pulang sekolah)

Alfa berjalan ke parkiran sepeda. Sebenarnya ia, Rio, Alfi, dan Naura akan di jemput oleh tantenya, Tante Nisa. Tapi, ia lebih memilih untuk naik sepeda saja. Di perjalanan, ia melihat Rio.

Alfa:Rio, kamu lg ngapain?
Rio:Nungguin Alfi ama Naura
Alfa:Ya udh aku duluan ya
Rio:Bentar, lo pergi duluan? Naik apa? Alfa:Aku kan naik sepeda
Rio:Oh ya udh, hati hati di jalan ya
Alfa:Iya

Alfa pun mengambil sepedanya dan melaju pulang. Dalam hati, dia senang sekali dapat berbicara dengan Rio tanpa di bentak atau lain sebagainya. Sejak kelas 3,ia tak bisa lancar berbicara dengan Rio. Ia berdoa agar ia bisa dekat dengan Rio lagi.

Sementara itu, Rio hampir tak bisa percaya klo dia sudah berbicara dengan baik dengan Alfa. Selama ini, ia selalu membentak Alfa dan tak pernah berkata lembut padanya. Tapi disisi lain, ia rindu juga berbicara selembut itu pada Alfa. Ia jadi ingat, tentang kejadian 5 tahun yg lalu, tepatnya saat pulang sekolah.

*Flashback On*
Alfa:Rio!
Rio:Hai, Fa
Alfa:Tante Nisa udh dateng belum? Rio:Belum, nih
Alfa:............

Flashback nya di lanjutin pas part selanjutnya ya, kayaknya udh kepanjangan nih. Maaf ya klo part ini nya lama banget uploadnya. Tunggu part 3nya ya!

Jumat, 22 Juni 2018

Rumah Misterius (Part 4-6)

Rumah Misterius (Part 4-6)

[Gambar 41.jpg]

Di kamar GH Kids......

Fatim:Teh, Mun, Sal, main monopoli, yuk? MunSal:Yuuukkk
Fateh:........
Fatim:Teh, mau main gak?
Fateh:Kak, aku kan udh bilang jangan panggil aku teh, emang aku minuman? Fatim:Hehehe.... Maaf teh, uppss, lupa lg😅
Fateh:Iyain aja😒
Muntaz:Wait, where Qahtan? (Tunggu dimana Qahtan?)
Saleha:Mungkin main sama GH yg lain Fateh:Eh, jadi ga mainnya?
MunSal:Jadi doonngg
Fatim:Yuk main

Mereka pun mulai bermain

Di bawah.......

Sohwa:*Uh, bosan banget, mau ngapain ya? Ke mal aja deh, telpon Ricis, ah*

Baru saja ingin menelpon Ricis, Sohwa melihat Qahtan berjalan ke arahnya. Tangan Qahtan tampak menggandeng seseorang.

Sohwa:Hi Qahtan, where do you want to go? (kamu mau pergi kemana?)
Qahtan:I want play with my friend(aku mau pergi bermain bersama temanku) Sohwa:*Teman? Sejak kapan Qahtan punya teman?*Where is you friend? (Dimana teman mu?)
Qahtan:She right behind you(Dia berada tepat di belakang mu)

Sohwa terkejut, dia melirik ke belakang, tapi ia tak melihat seseorang pun.

Qahtan:See you, Kak Sohwa!

Qahtan pun berlari ke arah taman belakang sambil sesekali tertawa.

Sohwa agak merinding melihat kelakuan adiknya. Ia takut kalau Qahtan melihat 'mereka'. Tapi, ia menyangkal pikiran negatifnya.

Sohwa:*Mungkin, teman Qahtan terlalu malu untuk menemuiku, jadi dia masuk lewat garasi, dan Qahtan sedang berkhayal klo sedang menggandeng temannya itu*

Sohwa pun segera mengambil hpnya dan menelpon Ricis.

*Telphone On*
Sohwa:Assalamualaikum, Cis Ricis:Wa'alaikumsalam, ada apa? Sohwa:Kamu lg ada kerjaan gak? Ricis:Enggak, ke mal, yuk?
Sohwa:Yuk, aku juga tadi mau ngajak kamu
Ricis:Ya udh, kamu siap siap ya Sohwa:Aku jemput ya?
Ricis:Gak usah, aku aja, sepupu aku pengen ke rumah temennya kita ke mal deket situ aja ya
Sohwa:Sip, aku matiin dulu ya, assalamualaikum
Ricis:Wa'alaikumsalam
*Telphone Off*

Sohwa berjalan ke arah kamar orang tua nya.
Sohwa:........
Apa yg akan Sohwa katakan? Baca part selanjutnya.

Rumah Misterius(Part 5)

Sohwa berjalan ke arah kamar orang tua nya.

Sohwa:Umi, Sohwa mau pergi ke mal bareng Ricis, boleh ya?
Umi:Ya udh, tapi jangan pulang sebelum maghrib ya
Sohwa:Siap Umi

Sohwa pun keluar dari kamar orang tuanya. Ia pun mengganti bajunya dan menunggu Ricis di saung rumah.

???:Kak Sohwa!
Sohwa:Eh, iya ada apa, Tim?
Fatim:Kak Sohwa mau kemana? Sohwa:Mau ke mal
Fatim:Bareng pacar ya, kak? Cie cie Writer:Wah, Sohwa udh punya pacar ya? Sohwa:Apaan sih kalian berdua😒aku mau pergi sama Ricis, kok
Fatim:Ohhh
Writer:Saia pergi ya

Writer pun hilang ditiup angin.

Fatim:Kak, nitip boleh gak?
Sohwa:Nitip apa? Squishy?
Fatim:Bukan, tadi yg lain pada bilang mau makan Bean Boozled, tp pada males beli ke mal, kakak beli ya?
Sohwa:Duit nya mana?
Fatim:Perhitungan amat sama saudara sendiri
Sohwa:Ya udh aku beliin, tuh Ricis udh jemput, kakak pergi dulu ya, assalamualaikum
Fatim:Wa'alaikumsalam

Sohwa pun naik ke mobil dan berangkat.

Sesampainya di mal.........

Sohwa:Mau ngapain dulu nih? Ricis:Ngemil ngemil cantik dulu yuk😂 Sohwa:Tumben gak beli squishy Ricis:Nanti ada diskon besar besaran jam tiga(ceritanya masih jam dua ya) beli squishy nya nanti aja
Sohwa:Oke, ngemil apa nih?
Ricis:Es krim mau gak?
Sohwa:Terserah deh

Mereka pun membeli es krim.

Penjual Es krim:Mau rasa apa? Sohwa:Aku rasa Cookies n cream aja Ricis:Aku rasa cinta pada mu

Krik krik... Krik krik.. Krik krik

Sohwa:Cis, jangan drama napa😒
P. Es krim:Bocah ngapa yak
Ricis:Maaf, kelamaan jomblo soalnya Writer:Lanjut!

Ricis:.........
Apa yg akan di katakan Ricis? Baca part selanjutnya!

Rumah Misterius(Part 6)

Ricis:Rasa permen karet
P. Es krim:Oke, mau cup yg kecil, sedang, atau besar?
SohCis:Sedang
P. Es krim:Semua jadi enam puluh ribu rupiah, es krimnya diantar nanti ya SohCis:Oke

Sohwa memberikan uangnya, dan duduk di tempat yg kosong.

Ricis:Soh, kamu ngerasa ada yg aneh ga di rumah baru kamu?
Sohwa:Emmm, ada sih
Ricis:Apa? Ceritain ke aku dong(ceritanya Ricis bisa lihat hantu ya)
Sohwa:Jadi, tadi aku pas mau nelpon kamu, aku liat Qahtan, tangannya kayak gandeng tangan orang gitu, padahal ga ada siapa siapa
Ricis:Terus?
Sohwa:Aku tanya sama dia 'mau kemana?', dia jawab 'mau main sama temanku', padahal waktu itu cuma ada aku sama dia, terus aku tanya 'dimana teman kamu?'
Ricis:Terus dia jawab apa?
Sohwa:Dia bilang ada di belakang aku, ya jelas aku kaget lah, tapi, pas aku liat ke belakang, ga ada siapa siapa
Ricis:Terus si Qahtan ada bilang apa? Sohwa:Ga ada bilang apa apa sih, tapi dia itu lari ke taman belakang rumah terus sambil ketawa ketawa sendiri gitu, kayak ada seseorang yg ketawa bareng sama dia
Ricis:Serem ya
Sohwa:100% serem, aku pikir nya sih, positif aja, Cis, kamu kan anak indigo, kamu kayak ngerasain aura negatif gitu gak di rumah aku?
Ricis:Sebenarnya iya sih, tadi pas aku jemput kamu, aku kayak ngeliat anak perempuan dibelakang kamu, dia ngikutin kamu, waktu aku baca ayat kursi, dia hilang, sekarang aku ga tau dia dimana Sohwa:Apa ada yg pengen ganggu keluarga aku?
Ricis:Kayaknya iya, Sohwa, gimana klo aku nginep di rumah kamu, supaya aku bisa tau tentang anak perempuan itu Sohwa:Ide bagus, oke, aku setuju, sekarang kita makan dulu yuk
Ricis:Yuk

Mereka pun makan.

Di rumah GH......

Fateh:........
Apa yg akan di katakan Fateh? Tunggu part selanjutnya ya.

Sedikit info, bentar lg kan mau masuk sekolah, jadi aku mungkin gak akan sering nulis Cerbung lg, karna aku udh kelas 6,dan kegiatan aku jadi makin banyak gitu, nanti klo bisa, sabtu minggu aku upload lg, tapi agak sedikit. Harap dimaklumi ya.
-Writer-

Wonderfull Brother (Part 1)

Wonderfull Brother (Part 1)

Anak laki-laki itu menatap jendela kamar nya. Ia melihat beberapa anak berdiri di depan rumahnya. Bukan untuk mengajak bermain, tapi mereka berbicara diluar, lalu tertawa mengejek. Yang paling membuat anak laki-laki itu malas, ada segerombolan ibu2 yg ikut berbisik bisik sambil menunjuk rumahnya. Nama Anak laki laki itu Alfa, anak ke 3 dari 6 bersaudara. Alfa memperhatikan mereka. Ibu2 yg menyadari bahwa Alfa melihat mereka, segera menyingkir sambil tertawa. Tak tahu malu, sudah tua masih juga meledek orang seperti anak kecil, batin Alfa. Ia pun beralih pandangan ke anak anak yg menyadari bahwa Alfa memperhatikan mereka. Bukannya kabur, mereka malah makin tertawa dan meledek.

??? :Kak Alfa!
Alfa:Astagfirullah (maaf yg nonmus), Alfi, kamu ngagetin aja
Alfi:Hehehe... Sorry, kak
Alfa:Kamu ngapain di sini?
Alfi:Aku mau ngajak Kak Alfa makan Alfa:Kamu aja duluan
Alfi:Makan dong.... Nanti waktu Dokter Risa datang, Kakak nggak bisa belajar lg Alfa:Mesti banget makan sama aku? Alfi:Ya iyalah
Alfa:Oke, yuk kebawah
Alfi:Nah, gitu dong

Alfa dan Alfi keluar dari kamar. Alfa tampak merenungkan sesuatu. Dia merenungkan penyakitnya. Alfa menderita Disleksia. Penyakit yg menyebabkan penderitanya sulit membaca. Tak satupun keluarganya yg tahu akan penyakitnya.

(Sedikit info, Bella itu anak 1,sementara Aldi anak ke 2,mereka itu lahir barengan. Rio itu anak ke 4,dia lahir barengan sama Alfa. Alfi anak ke 5,Naura anak ke 6,mereka lahir barengan)

Di bawah......

Bella:Yuk, makan, habisin ya
Alfi:Siap, Kak, aku habisin, kok
Bella:Tapi, sisain buat yg lain, ya Naura:Alfi kalo udh makan pasti gak nyisai buat yg lain😁
Alfi:(Mencubit tangan Naura)
Naura:Kak, Umi sama Abi kapan pulangnya?
Bella:Bulan depan
Naura:Lama amat😡
Alfi:Mereka ga mau ketemu ama kamu😁 Naura:Bodo klo ngomong ama kamu😒 Alfi:Wkwkwkw
Aldi:Bel, dr. Risa hari ini datang gak? Bella:Pasti datang lah

(Sedikit info, Dokter Risa itu, yg mengajari Alfa membaca, privat gitu, dia juga tau penyakit Alfa)

Rio:Kak, ngapain sih susah susah amat manggil orang ke rumah buat ngajarin Alfa, dia emang udh bodoh dari dulu, jadi.....
Bella:Rio, kakak udh bilang sama kamu, jangan permasalahkan itu lg, Alfa itu saudara kamu
Rio:Trus? Buang buang tenaga aja tau,aku yakin, Dokter Risa itu udh muak ngajarin anak kayak Alfa, bentar lg Dokter Risa pasti ga mau ngajarin Alfa lg

Rio meninggalkan ruang makan. Masuk ke kamarnya dan menguncinya. Alfa terdiam. Ia tampak mencerna kata kata Rio tadi.

Alfi:Kak, ga usah di masukin ke hati ya Alfa:(Mengangguk)

(Skip, dr. Risa datang)
Alfa belajar dengan giat. Walau sebenarnya, Alfa sudah sangat pusing dan mual. Tapi, ia memaksa dirinya untuk membaca kata perkata di buku itu. Ia juga mengerjakan beberapa soal yg sebenarnya tidak begitu susah.

Rio melihat nya dari atas. Sebenarnya, ia kagum juga atas sikap Alfa yg tidak putus asa.

???:Kak Rio!
Rio:Eh, Alfi, Naura, kalian ngapain? Bukannya mau pergi berenang sama temen?
Naura:Iya, tapi belum dijemput, makanya kami kesini
Rio:Oh
Alfi:Kak, kenapa sih Kak Rio benci banget sama Kak Alfa?
Rio:Rahasia, kamu ga usah tau, kamu masih kecil
Alfi:Kecil darimana, aku udh kelas 5 tau😤 Naura:Kasian ya, Kak Alfa, padahal bentar lg mau UN

Rio menatap tajam adiknya itu.

Rio:Ngapain harus kasian?Biarin aja, toh, udh waktunya dia berhenti sekolah
Alfi:Oh iya, kan ada HomeScooling Rio:Guru HomeScooling mana yg mau ngajarin dia, memang udh bodoh kok, Umi sama Abi aja ga mau pulang karena dia Alfi:Kak Rio! Tega banget sih ngomong kayak gitu, harusnya itu Kak Rio kasih semangat ke Kak Alfa, Kak Alfa itu saudara kakak
Rio:Truss?? Aku gak nganggep Alfa sebagai saudara aku, jadi gak usah ngatur ya!

Rio meninggalkan Alfi dan Naura, lalu masuk ke kamarnya. Alfa mendengar kata kata Rio tadi. Ia ingin menangis mendengarnya.

D. Risa:Alfa jangan dengerin kata orang, yg penting Alfa berusaha semampu Alfa Alfa:Tapi, bener kata Rio, dr. Risa pasti udh bosen juga ngajarin Alfa yg ga bisa bisa
D. Risa:Semua hal punya proses, seperti klo ingin jadi pintar, Alfa harus belajar dengan giat, tak peduli kata orang, dr. Risa punya teman, anak Disleksia, ia punya gejala yg sama dengan Alfa, tapi berkat kerja kerasnya, ia punya perusahaan sendiri, jadi intinya, jangan peduli sama kata kata orang, biarkan mereka puas meledek Alfa, yg penting Alfa berjuang jadi yg terbaik

Alfa tersenyum mendengar kata kata dr. Risa. Ia pun melanjutkan belajarnya.

Dikamar Rio.....

Rio menelfon temannya, Bimo. Bimo suka menjaili Alfa. Rio adalah teman satu geng Bimo.

*Telphone On*

Bimo:Assalamualaikum, kenapa? Lo pasti mau ajak gue jailin si Alfa, ya kan?
Rio:Iya, lo punya ide gak?
Bimo:Kagak sih, lo punya gak?
Rio:Bentar, gimana klo ini, bla bla bla....

Keesokan harinya di sekolah........

Alfa:Haikal! Umar!
Haikal:Hai, fa, udh ngerjain PR belum? Alfa:Udh kok
Haikal:Klo kamu, Umar?
Umar:Udh dong
Alfa:Tumben nanya, kal
Umar:(berbisik) Palingan dia jg gak ngerjain
Haikal:Saya denger lho😒 Umar:Hehehehehe.... 😛😛

Mereka pun masuk ke kelas.

???:Hai!! Siapa yg menyapa mereka? Tunggu part selanjutnya!

Minggu, 17 Juni 2018

Sinopsis Wonderfull Brother

Sinopsis Wonderfull Brother

Disleksia. Penyakit yg menyebabkan penderitanya sulit membaca. Tapi ternyata, penderita Disleksia sebenarnya memiliki kecerdasan yg luar biasa. Cerita ini bercerita tentang anak yg harus mengerti dan membantu saudara kembarnya yg merupakan seorang penyandang Disleksia. Dengan adanya cerita ini, kita bisa tahu, kalau semua anak punya kesempatan untuk meraih kesuksesan dan impian nya. Dan, semua anak di lahirkan dengan kelebihan, dan juga kekurangan.

Genre:Family
Jumlah Bab:Gak tau
Tokoh Utama:Alfa, Rio, Bella, Aldi, Alfi,Naura

Gimana? Setuju gak aku bikin cerita ini? Insyaallah sekali upload langsung 1 bab. Maafkan kalau Sinopsis nya gak nyambung ya. Oh iya, dibawah ini ada foto aktor/aktris nya, ya. Jadi, kalaj lagi baca ini, bayangin aja mereka, ya. Ini mereka:

1.Alfa [Gambar 33.jpg] Zayyan Sakha As Alfa

2.Rio [Gambar 34.jpg] Jefan Nathanio As Rio

3.Aldi [Gambar 35.jpg] Cole Gribble As Aldi

4.Alfi [Gambar 36.jpg] Rayensyah Rassya As Alfi

5.Bella [Gambar 37.jpg] Sohwa Halilintar As Bella

6.Naura [Gambar 38.jpg] Fatimah Halilintar As Naura Gimana? Yay or Nay untuk cerita ini?

Kamis, 14 Juni 2018

Cerbung GH (Rumah Misterius 1-3)

Rumah Misterius(Part 1-3)

[Gambar 28.jpg]

Di suatu siang......

Umi:Anak2 harap berkumpul di ruang keluarga ya
Anak2 Gen Halilintar pun berdatangan.
Umi:Ok, kita absen dulu, Gen Halilintar All(kec Umi dan Abi):My Family My Team Bu Gen:Absen, start
All(kec Umi dan Abi):1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11....yeeeeyyy....
Abi:Ok, nah anak2, Abi dan Umi punya kabar gembira buat kalian, karna kita akan pindah ke Bogor!
All(kec Umi dan Abi):Hoorreee... Atta:Kapan kita pindah, Umi?
Umi:Insya allah besok Abi:Jadi, kalian harus berkemas dari sekarang
All(kec Umi dan Abi):Okeee
Semua pun sibuk berkemas kemas

Qahtan:Bang Fateh, let's go swimming Fateh:Ok, let's go
*Maaf kalo bhs. Inggris nya kacau ya*

(Skip, mau pindah)

Umi:Ok, kita Absen dulu, Gen Halilintar All(kec Umi dan Abi):My Family My Team Umi:Absen Start
All(kec Umi dan Abi):1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11......yeeeyy......
Umi:Ok, semuanya naik ke mobil ya. Iyyah dan GH Kids(Fatim, Fateh, Muntaz, Saleha, dan Qahtan) naik mobil Abi, Umi dan GH lainnya naik mobil bang Atta. Semuanya menuruti perintah Umi.
Tak lama kemudian, mereka segera meluncur ke Bogor.

Sesampainya di Bogor.......

Umi:Semuanya turun dan bawa barang masing2, ya
All(kec Umi dan Abi):Siap, miiii Semuanya segera masuk ke dalam rumah baru mereka.

Rumah tersebut hampir mirip dengan rumah mereka yg lama.

Fateh:Kak Iyyah, kok, kayaknya rumah ini serem banget, ya
Iyyah:Iya, teh, kakak jadi mikir yg enggak enggak
Fateh:Jangan2 ada penunggu alias hantunya lg, kak?
Iyyah:Hush! Kamu gak boleh bilang yg enggak enggak, teh
Writer:Tau nih, Fateh, nanti writer datangin hantu baru tau
Fateh:Apaan sih, Writer? Lg seru serunya ngobrol malah nongol, balik sana ke rumah
Writer:Yeeeeee, ini Cerbung kan saia yg buat, terserah saia, donk
Iyyah:Ya udh, tapi jangan datengin hantu beneran, ya, Writer
Writer:Klo Writer gak munculin hantunya, nanti pembaca malah sedih, nanti genre cerbung ini bukan horor lg
FatIy:Trus apa?
Writer:Romantis, Writer ganti sekarang ya FatIy:Jangan!
Writer:Lho, kok jangan?
Fateh:Pokoknya jangan, udh sana nulis lg, pembaca udh pada nungguin tuh Writer:Oh iya, lupa saia, pergi dulu ya, eh btw, kapan mau dimunculin hantunya? FatIy:Terserah!!!!
Writer:Oh ya udh, Writer pergi dulu ya....

➡️➡️➡️Back To The Story➡️➡️➡️

Umi pun mengumpulkan seluruh GH di ruang tamu.

Umi:Baik, kita absen dulu ya, Gen Halilintar
All(kec Umi dan Abi):My Family My Team Umi:Absen, start
All(kec Umi dan Abi): 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11........yeeeeeyyy
Umi:Ok,sekarang Umi mau membagikan kamar, GH Kids kamarnya tepat di depan tangga, Sohwa, Jidah, dan Iyyah kamarnya di samping kamar GH Kids, dan Atta, Thariq, dan Saaih kamarnya di samping kamar Sohwa semuanya paham?
All(kec Umi dan Abi):Paahaaammm Abi:Oke, sebelum kalian masuk ke kamar masing2, Abi ingin memberi tahu kalian kalau besok, Abi dan Umi ada kerjaan di luar kota selama lima hari, jadi jaga diri kalian ya
All(kec Umi dan Abi):Oke, Biii Semua pun masuk ke kamarnya masing2.

Di kamar GH Kids.......
Fatim:..........
Apa yg ingin Fatim katakan ya?
Baca part selanjutnya ya.

Rumah Misterius(Part 2)

Fatim:Wuiihh... Kamarnya besar ya FatMunSalQah:Iya kak
Qahtan:Where Qahtan gonna sleep, Kak Fatim?
*Maap ga jelas, tapi intinya Qahtan nanya dimana dia tidur*
Fatim:Oke, kita bagi2 kasur ya, kan kasurnya ada dua, yg tidur di kasur satu Qahtan, Saleha, dan Kakak, kasur kedua, Fateh dan Muntaz,paham? FatMunSal:Paahaaamm
Fateh:Btw, kok Qahtan ga kedengaran lg suaranya
Qahtan:😴😴😴
Saleha:Oalah, Qahtan tidur ternyata😅😅 Fatim:Ya udh, sekarang masukin barang masing2 ke lemari, ya FatMunSal:Okeee Muntaz:Habis itu main, yuk FatSal:Ayuuukkk Fatim:Tapi, mainnya di kamar aja ya, sambil nemenin Qahtan FatMunSal mengangguk.

Di kamar SohSajIy(Sohwa, Jidah, Iyyah) .... Iyyah:*Huh, bosen*Kak Sohwa?
*⬅️⬅️ini itu artinya ngomong dalam hati Sohwa: (Asik main HP)
Iyyah:*Yah, malah main HP*Kak Jidah? Sajidah: (Dengerin musik)
Iyyah:*Ya elah, dengerin musik si kakak, trus aku panggil siapa lg ya? Oh iya dia aja, pasti bakal nyaut*Hantuuuu
Sohwa: (Kaget) Astagfirullah(Maaf yg nonmus), Iyyah, hati2 klo ngomong, ntar dateng beneran gimana?
Sajidah:Iya bener kata Kak Sohwa Iyyah:Abis Kak Sohwa ama Kak Jidah sibuk amat, ngapain gitu kek
Sajidah:Eh, bentar lg udh mau jam 12,yuk bantuin kakak masak
Iyyah:Siiaaappp
Sohwa:Aku ikut ya?
Iyyah:Iyalah,kakak kan paling tua SohSajIy pun pergi ke dapur.

Di kamar AtRiqIh(Atta, Thariq,Saaih)..........

Thariq:Ih, boleh tolong editin, gak? Saaih:Gak Thariq:Yah Saaih mah gitu😥
Saaih:Ih, Bang Bucin baper banget😆😆, ya udh, sini aku editin
Thariq:Makasih, Saaih😇😇

Thariq pun beranjak ke tempat Atta.

Thariq:Ngapain sih bang?
Atta:Abang lg searching tentang komplek ini
Thariq:Truuuusss???
Atta:Banyak yg bilang klo salah satu rumah dari komplek ini berhantu! Thariq:Yg bener bang?
Atta:Iye!
Saaih:Halah bang, jaman sekarang masih aje percaya ama yg gituan!
Atta:Yeeeee, ni anak ga percayaan, beneran tau!
Saaih:Ga percaya, bang
Atta:Ya udh, awas aja klo sampe di gangguin, ga usah ngelapor, ya
Saaih:Iye
Sajidah:Aaaaaahhhhh!!!!
Apa yg terjadi dengan Sajidah?

Rumah Misterius(Part 3)

Sajidah:Aaaaaahhhhh!!!!
Thariq:Eh, Kak Jidah napa tuh?
Atta:Ga tau, liat yuk
TharIh:Yuk!

AtRiqIh pun menghampiri Sajidah yg berada di dapur.

Thariq:Kak Jidah kenapa?
Sajidah:It.. Ituuuu.... Tadi alat alat dapur pada melayang sendiri, trus tiba2 jatuh sendiri
Saaih:Serius, kak?
Umi:Kenapa ini? Siapa yg tadi teriak? Kenapa alat alat dapur pada berserakan gini?
Atta:Tadi, Jidah mau masak, tiba2 alat dapur pada melayang, trus jatuh sendiri Abi:Benar begitu, Jidah?
Sajidah:I.. Iy.. Iya Umi

Tiba2, Sohwa, Iyyah, dan GH Kids turun ke dapur.

Iyyah:Ada apa, Umi?
Umi:Tadi Jidah, mau masak, tapi (menceritakan yg Sajidah alami)
Sohwa:Kok bisa, Jid?
Sajidah:Ga tau, kak
Abi:Lho, bukannya kalian masak bertiga disini? Kenapa Sohwa dan Iyyah ada di kamar GH Kids?
Iyyah:Tadi, Saleha dan Qahtan minta dibuatin susu, pas Iyyah sama Kak Sohwa anterin ke kamar, GH Kids pada minta ditemenin main, jadi Iyyah sama Kak Sohwa lupa klo lg masak
Umi:Ya udh, lain kali jangan lupa lg ya SohIy:Iya Umi
Abi:Ya udh, sekarang semua pada balik ke kamar ya, Sajidah, Sohwa, dan Iyyah lanjut masak ya
SohSajIy:Iya Abu Semua pun kembali melanjutkan rutinitas masing2.

(Skip, abis sholat dan makan)

Tok.. Tok... Tok...
Iyyah:Siapa?
??? :Bang Atta, Bang Thariq, ama Saaih Iyyah:Masuk aja bang, ga di kunci kok

AtRiqIh pun masuk ke kamar SohSajIy dan mempersilahkan AtRiqIh duduk.

Sohwa:Ngapain bang? (nada mengancam)
Atta:Serem amat ngomongnya, bang Atta laporin Umi baru tau
Sohwa:Hehehehe... Peace bang✌️✌️ Thariq:Oliq, Bang Atta, ama Saaih mau ngomong ama Kak Sohwa, Kak Jidah, ama Iyyah
Sajidah:Ngomong apa?
Thariq:Kalian ngerasa ada yg salah ga di rumah ini?
Sohwa:Ngerasain apa?
Atta:Ya, kayak ada sesuatu yg lg nyoba ngusir kita dari rumah ini
Iyyah:Iya bang, Iyyah jg ngerasa ada aura aneh gitu
Sajidah:Jidah jg, kayak ada yg terganggu dengan kedatangan kita
Saaih:Gimana klo kita tanya Muntaz aja?(ceritanya Muntaz anak indigo ya) Sohwa:Jangan, kakak takut klo ada apa2 Atta:Besok aja kita tanya nya, hari ini kita banyakin doa aja
SohSajIyRiqIh:Iya Bang

Dikamar GH Kids........

Fatim:...........
Apa yg akan di katakan Fatim?
Tunggu part selanjutnya, ya........
Insya allah, upload nya hari sabtu atau Minggu, klo dua duanya ga bisa, uploadnya minggu depan, ya......
Part selanjutnya Writer akan nongol, ya..... Byeee...

Rabu, 13 Juni 2018

Cerbung Gen Halilintar (Sinopsis)

Cerbung Gen Halilintar(Rumah Misterius)

Sinopsis Rumah Misterius Setelah Gen Halilintar tinggal di rumah baru, banyak kejadian aneh yg menimpa keluarga tersebut. Iyyah dan Fateh curiga kalau ada yg terganggu oleh kedatangan keluarganya. Iyyah dan Fateh pun mulai melakukan penyelidikan terhadap rumah yg ia tempati sekarang. Akan kah misteri ini terjawab?

Tokoh2
Pak Hali     Saaih
Bu Gen       Fatim
Atta             Fateh
Sohwa        Muntaz
Sajidah       Saleha
Thariq         Qahtan
Iyyah

Hi Guys, aku mau bikin cerbung GH ya, alias Gen Halilintar. Semua cerita GH yg aku bikin itu fake alias palsu ya, semuanya bikinan aku sendiri. Insya allah, sekali upload bisa 3 part. Kalo lagi banyak ide, aku bakal bikin 5 part sekali upload. Selamat membaca!

Sabtu, 28 April 2018

Jailangkung

Jailangkung

Siang itu murid-murid SDN Merdeka berhamburan keluar. Eits, bukan untuk pulang, tapi istirahat. Begitu juga dengan Stella,Flora,Delia, dan Naura. Mereka tampak berjalan beriringan sambil bersenda gurau. Mereka duduk di meja nomor 12. 

"Oke, mau pesan apa nih? Aku traktir," ucap Stella. 

"Benar nih? Kalau gitu aku pesan sate ayam ya, minuman nya jus jeruk," seru Delia. 

"Kalau aku, aku otak-otak bakar plus kecap ya, minum-nya teh tarik," kata Flora. 

"Oke deh, kalau kamu apa Nau?" tanya Stella pada Naura. 

"Aku pempek aja, minum-nya jus mangga," ucap Naura.

 "Oke deh, tunggu sebentar ya," seru Stella sambil beranjak pergi.

Beberapa menit kemudian.......

  "Ini dia pesanan-nya nona-nona," kata Stella sambil membawa satu nampan. Di belakang-nya, tampak Naura membantu Stella dengan membawa satu nampan lagi. 

"Wah, makasih ya, Stell. Lain kali traktir lagi ya," ucap Delia dengan wajah memelas.

 "Hahaha.... Beres, Del. Pokoknya masalah traktir, biar aku yang urus," ucap Stella sambil tertawa.

"Hei, kalian tahu jelangkung gak?" tanya Flora memulai obrolan makan. 

"Oh, jelangkung? Yang mantranya 'Datang Tak Diantar, Pulang Tak Dijemput'?" tanya Naura balik bertanya.

 "Eh, jangan keras-keras!" seru Delia takut-takut.

 "Iya, kudengar kalau mengatakan mantra itu jelangkung akan datang," sambung Stella. 

"Makanya jangan keras-keras!" lanjut Delia sambil menutup telinganya. 

"Tapi, saudaraku bilang, mantranya bukan itu," ucap Flora dengan suara penuh misteri. 

"Terus apa dong?" tanya Stella sambil memakan baksonya. Flora mendekat ke arah teman-temannya. 

"Mantranya 'Datang Gendong, Pulang Bopong' itu mantra aslinya," ucap Flora sambil berbisik. Dia memelankan suaranya seperti tidak mau orang lain mendengarnya. Naura dan Stella seperti komat-kamit mengingat mantra 'keramat' itu. Sementara Delia menutup telinganya seperti tak ingin mendengar yang sedang dibicarakan teman-temannya.

"Sebenarnya aku ingin mengajak kalian main jelangkung," lanjut Flora. 

"Huh, ngapain ajak-ajak main jelangkung!" seru Delia agak jengkel dan agak ngeri. 

"Tapi, ada bagusnya juga kalau kita main jelangkung," kata Stella.

 "Huh, apa bagusnya?!!" seru Delia masih kesal setengah ngeri. 

"Aku setuju dengan Delia, lagian itu paling hanya mitos, gak perlu dipercaya," ujar Naura. 

"Sebelum ngomong, buktiin dulu dong," ucap Flora setengah menantang.

 "Benar itu.Eh,tapi,gimana caranya, main jelangkung?Gimana? Kita kan gak punya bonekanya," tanya Stella bertubi-tubi. 

"Tenang, siang ini datang ke rumah ku, kita akan buktikan siapa yang benar" ujar Flora menantang. 

"Oke!" seru Naura dan Stella kompak. Sedangkan, Delia menganggukan kepalanya. Wajahnya masih merengut.

Siang nya.........

  "Assalamualaikum, Delia!" seru Naura sambil mengetok-ngetok. Sementara itu, Stella bersandar di dinding sambil memainkan jilbabnya. Tak lama kemudian, Bundanya Delia membuka pintunya. 

"Eh, ada Naura dan Stella, ayo, masuk, masuk, Delia ada di kamarnya, masuk aja," ujar Bunda Delia sambil mempersilahkan Naura dan Stella masuk. Naura dan Stella hanya mengangguk sambil tersenyum. Mereka pun naik ke lantai dua. 

"Delia! Delia! Yuk, kita pergi ke rumah Flora!" seru Naura. 

"Iya, iya, bentar." Terdengar suara Delia dari dalam. Tak lama kemudian, Delia keluar.
 
  Mereka pun pergi ke rumah Flora. "Hei, kalian! Ayo masuk!" seru Flora yang bersandar di dinding dengan gaya kerennya. Dia memakai baju kaos belang-belang, celana panjang warna jingga, dan jilbab hitam.

  Mereka pun masuk ke rumah Flora. Mereka mengikuti Flora ke gudang rumahnya. Mereka terbatuk-batuk saat memasuki gudangnya yang penuh debu itu. Flora mengangkat beberapa kotak hingga kotak berwarna hitam yang tertutupi debu itu terlihat. Di bagian depan kotak itu tertulis "Bahaya! Sesuatu dia dalam kotak ini bisa membunuh mu!" yang membuat mereka makin penasaran. Flora mengangkat kotak itu ke tengah ruangan. Mereka  mengelilingi kotak itu dengan hati-hati. Flora membuka kotak itu dengan wajah tersenyum. Mereka  ternganga melihat isinya. 

"Hehehe..... Inilah dia boneka 'Jelangkung' Milik kakek ku," katanya sambil memegang boneka seram itu.

Tiba-tiba........

  "Flora! Letakkan boneka itu!" seru seseorang. Ternyata itu adalah kakeknya Flora. 

"Tapi kek, aku ingin memainkan nya," ujar Flora dengan wajah memelas.

 "Tidak boleh! Letakkan itu sekarang!" seru Kakek Flora menegaskan. Flora pun memasukkan 'Jelangkung' itu ke kotak. Kakek menyuruh kami untuk keluar. Kami menurutinya. Sementara, Flora masih kesal. Kakek Flora pun pergi ke warung kopi depan rumah.

  "Ssstt....... Flora, kenapa kita ada disini kakekmu kan melarangnya" bisik Stella khawatir. Sementara, Flora masih terkagum-kagum dengan Jelangkung yang di pegang nya. Tadi saat kakek Flora pergi, dia mengajak teman-temannya ke gudang lagi. 

"Ayo kita main, sebentar saja," rayu Flora. Stella, Delia, dan Naura terpaksa menurutinya karena mereka juga penasaran akan jelangkung itu. Flora mematikan lampu serta menghidupkan lilin. Mereka  duduk mengelilingi lilin itu.

 "Ayo semua, kita pegang jelangkungnya, kamu juga, Del!" bisik Flora. Kami semua memegang jelangkung itu kecuali Delia. 

"Aku takut," ujarnya pendek. 

"Ayo, gak apa-apa kok," ucap Flora. Delia pun menurutinya walau terpaksa. "Semuanya, ucapkan sama-sama ya!" ujar Flora. Mereka mengangguk.

 "Jelangkung, jelangkung, disini ada pesta kecil-kecilan, datang gendong, pulang bopong." Flora menatap kami satu persatu. "Ayo sama - sama."

"Jelangkung, jelangkung, disini ada pesta kecil-kecilan, datang gendong, pulang bopong." Begitu sampai tiga kali.

"Tuh kan, cuma bohongan, tau gitu aku gak usah main," ujar Delia setelah melepaskan genggamannya.

 "Iya nih," ucap Stella.

 "Sudahlah, paling itu cuma mitos," kata Naura. Flora mengangguk. Mereka pun pergi bermain monopoli.

   Keesokan harinya.........

Seperti biasa, mereka bersekolah dan bertemu. Tapi hari ini, Delia tidak sekolah. Apa yang salah ya?

  "Mana Delia? Seharusnya dia datang kan?" ujar Stella setelah menggigit roti salju nya. 

"Kamu nanya nya telat banget sih, ini kan udah jam 09:00, mana mungkin dia datang jam segini," protes Flora. Stella hanya mengabaikan Flora. Mereka pun memutuskan untuk pergi ke rumah Delia setelah sekolah.

Dirumah Delia......

  "Assalamualaikum, Delia!" Naura memberi salam. Tiba-tiba, seseorang di dalam menjawab salam dan membukakan pintu. 

"Naura! Ada apa? Lihat Delia tidak?" tanya Bunda Delia. Matanya sembab akibat menangis. Mereka bertiga jadi makin bingung. 

"Tidak, tante. Delia tidak ada bersama kami, Delia belum pulang?" tanya Flora khawatir. 

"Belum, tante khawatir sekali walaupun sudah lapor polisi" tutur Bunda Delia. Percakapan mereka  di tutup dengan persetujuan untuk membantu penyelidikan. Mereka pun pergi ke taman.

  Di taman.....
   "Delia tidak mungkin kabur begitu saja kan?" tanya Stella.

 "Tidak mungkin, dia itu anaknya baik, apa mungkin dia di culik?" tanya Naura balik. 

"Coba kamu pikirkan, penculik mana yang mau nyulik orang siang bolong gitu, lagi pula Delia selalu lewat jalan yang ramai dan banyak orang," ucap Stella menyangkal pernyataan Naura. 

Sementara Flora, duduk diam sambil bergumam. "Apa mungkin Delia hilang karena aku ya? Karena main jelangkung?" gumam Flora khawatir. Tapi, dia mencoba menyangkal pikiran negatifnya.

   Keesokan harinya.......

   Mereka dapat berita kalau Delia sudah di temukan. Dia di temukan di sebuah rumah tua. Tapi, Delia ditemukan dalam keadaan koma. Dia belum sadar sampai sekarang.

  Satu minggu telah berlalu. Delia masih belum sadar. Mereka mulai khawatir. Apalagi Flora, kecurigaannya makin besar. Akhirnya dia mengajak teman-temannya ke rumahnya. 

"Ngapain ngajak kami ke rumahmu? Harusnya kita sudah di rumah sakit!" protes Stella sewot. 

"Teman-teman, aku curiga, kalau Delia ketempelan hantu jelangkung," ucap Flora pelan.

 Naura dan Stella menghentikan langkahnya. "Jadi,itu masalahnya?" tanya Naura. 

"Aku tidak tahu, makanya aku akan mengajak kalian bertemu kakek ku, aku menyesal karna sudah mengajak kalian main jelangkung," tutur Flora. Naura dan Stella mengangguk - angguk mengerti.

   "Apa? Delia ketempelan hantu jelangkung??!!!" seru Kakek Flora setelah Flora menjelaskan apa yang terjadi. Flora, Stella, dan Naura menunduk, menyesali apa yang terjadi. 

"Iya, Kek. Jadi kami minta kakek untuk mengeluarkan hantu nya dari Delia," ucap Flora. Kakek Flora beranjak dari sofa. Beliau kemudian mengambil sebuah buku. 

"Hanya ada satu cara untuk menyelamatkan Delia, kita harus beritahu orang tuanya dan pihak rumah sakit, setelah itu kita bawa Delia ke rumah ini, karna disini Delia bermain Jelangkung, dan satu lagi, kalian ingat mantraya? Datang Gendong, pulang bopong. Saat membawa Delia kesini, kita harus membopong nya, karna saat hantu itu menempel di tubuh Delia, ia pasti akan berada di punggungnya tidak melakukannya, Delia akan terus ketempelan hantu tersebut! " ungkap Kakek Flora. Flora, Stella, dan Naura bergidik ngeri. Merekapun sepakat untuk pergi ke rumah sakit besok.

   Keesokan harinya........

   Delia akhirnya dibawa ke rumah Flora. Dia dibaringkan di lantai gudang, kakek Flora pun segera bertindak. "Jelangkung, jelangkung, disini ada pesta kecil - kecilan, keluarlah kau arwah gentayangan, datang gendong, pulang bopong." Kakek Flora mengucapkan itu berulang kali. Mendadak, lampu mati - hidup dengan sendirinya. Terdengar suara orang yang berteriak. Flora, Stella, dan Naura mencoba bertahan sampai itu selesai. "Sepertinya, arwahnya sudah keluar, coba kalian bangunkan Delia, Kakek akan panggil orang tuanya" ucap Kakek Flora. Stella, Flora, dan Naura mendekati Delia. 

"Del, del, bangun, del, bangun" ucap mereka. 

"Hah? Iya aku bangun. kok, aku ada di gudang Flora?" tanya Delia yang tiba - tiba bangun. Mereka bertiga menceritakan apa yang terjadi. Flora lalu minta maaf kepada Delia karna ini semua tidak akan terjadi jika dia tidak memaksa teman-temannya bermain jelangkung. Yah, kini mereka semua pun kapok main Jelangkung.

                         THE END

NB:Semua yg ada di cerita ini gak nyata ya, guys.

Kamis, 19 April 2018

SAYA DAN CITA-CITA


Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Khansa Humaira Dyfka. Saat ini saya duduk di kelas 5 SD. Saya sekolah di SDIT Abqary, Kota Subulussalam, Aceh. Saya mempunyai cita-cita menjadi seorang penulis dan hafidzah. Saya ingin menjadi seorang penulis karena saya suka menulis dan membaca. Kata orang, penulis itu gak dapat uang pensiun, tidak seperti orang kantoran. Kalau gak nulis, gak bisa  makan karena gak dapat uang. Kalau gak dapat ide nulis ya gak ada uang. Itu kata orang. Namun, saya tidak mementingkan semua itu. Mau dapat uang banyak? enggak. Mau terkenal? tidak. Menurutku jadi penulis itu gak usah mikirin mau terkenal atau dapat uang banyak. Tulis aja cerita islami, komedi, horror atau apalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Kalau tulisan kita bisa buat orang tersenyum, bahagia, dan senang, itu juga sama seperti sedekah kan?
.Apalagi kalau tulisan kita bisa dibuat film, bisa menghibur para penyuka film. Ada tuh contohnya penulis, Ahmad Fuadi yang menulis trilogi 'Negeri 5 Menara', 'Ranah 3 Warna', dan 'Rantau 1 Muara'. Dan sekarang buku kesatunya sudah dijadikan film. Semoga hasil tulisanku nantinya juga bisa dibuat film, pasti seru dan bisa menghibur satu dunia.
Kalau sudah begitu, jadi banyak kan uangnya? Tapi jangan lupa sedekah ya…JJJ Nah, saya juga mau jadi Hafidzah, supaya papa dan mama masuk surga. Itu dia cita-cita saya. Doakan saya bisa menggapai cita-cita saya ya…..  Bagi yang punya cita-cita, tetap semangat meraihnya ya.. Karena tidak ada yang instan, semua perlu perjuangan. Ingat saja “Man Jadda Wajada”.. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, pasti berhasil.
Kalau sudah besar nanti dan cita-cita saya tercapai, kan saya bisa dapat uang, saya mau menyisihkan penghasilan saya untuk membayar pajak, karena itu merupakan kewajiban saya sebagai warga negara Indonesia dan wujud cinta kepada tanah air, karena saya tahu uang tersebut akan digunakan untuk membangun negara. Sekian dari saya, teriring doa dari saya untuk kita semua, bangsa dan negara Indonesia, semoga negara kita semakin maju. terima kasih. JJJ

Rabu, 18 April 2018

The A (Cerpen Series)

The A

Bab:1
Tekad kami

        "Aliya! Aliya! Aliya!" Terdengar sorak sorai meriah yang terdengar rusuh, tapi membanggakan. Disinilah aku, YouTube Space Jakarta. Bersama dengan para Youtuber lainnya seperti, Ria Ricis, Peachy Liv, Gen Halilintar, Azka Khairani, Keira Charma, Raditya Dika, dan lainnya.
      "Dan mari kita sambut, Aliya Khairunissa!" MC memanggil namaku. Aku maju dan bersiap untuk menerima Silver Play Button ku. Saat aku menerima barang berharga itu, aku tersontak kaget karna tiba-tiba Silver Play Button ku mengeong! "Miaw! Miaw!"
      Aku mengernyitkan dahi. Aku memastikan suara itu sekali lagi. Suara itu terdengar kencang sehingga... Dia mengarahkan cakar nya! "Miiiiaaaaawww!!!!"
     "Tidaaaakk!!" teriakku sambil terjatuh. Aku mengusap-usap kepalaku yang sepertinya sudah terbentuk benjol. Aku meraba-raba pipi ku, yang ternyata ada bekas cakaran. "Miaw! Miaw!" Aku tersadar kalau semua itu hanyalah mimpi. Dari tadi ternyata Gery, kucingku, berusaha membangunkanku. 

      Aku menghela nafas dan segera bangkit. Aku mengambil handuk dan segera mandi. Setelah mandi, aku memakai baju batik biru dengan rok putih dan jilbab warna biru. Kemudian aku turun ke bawah untuk sarapan. Kulihat Kak Mely, kakakku, sedang makan burger yang dibuat Mama. Sementara Rafa, adikku, sedang merakit sesuatu.
      "Apaan tuh, fa? " tanyaku penasaran. Aku yakin ini salah satu ciptaan robotnya. Rafa memang memiliki bakat robotik dan komputer sejak kelas 1
    ."Ini ciptaan robotku, kak. Matanya adalah kamera, jadi lewat alat pengendali nya, aku bisa memantau gerak-geriknya. Selain itu, ini dilengkapi sensor sinar yang membuatku tahu kalau ada benda di depannya yang menghalangi saat gelap. Dan yang paling keren, robot ini bisa gerak sendiri alias automode, tinggal tekan tombol ini dan beri perintah, lalu ia akan melakukannya," ucap Rafa panjang lebar.
         Aku ternganga kagum. "Namanya apa?" tanyaku.
        "RR Robot, alias Rafa Rayensyah Robot," jawabnya sambil fokus merakit robotnya kembali.               "Kalau gitu, Rafa bisa bikinin robot yang bisa bantu kakak jawab soal ujian, dong? Yang kecil, bisa kakak bawa waktu ujian, nanti dilengkapi sensor suara dan.."
        Belum selesai Kak Mely bicara, aku menyindir. "Itu mau dibikinin robot yang bantu belajar atau robot yang bantu curang waktu ujian?" sindirku. Kami tertawa bersama.
       "Hei, cepat habisin makannya dan pergi sekolah," ucap Mama mengingat kan. Kami pun cepat - cepat makan. 

      Setelah makan kami menyalimi Mama. mengambil sepeda. Pergi ke sekolah. Kami sekolah di Internasional Islam School Jakarta . Aku kelas 1 SMP, Rafa kelas 4 SD, dan Kak Mely kelas 3 SMP. Aku melewati lorong sekolah.
Saat aku ingin masuk ke kelas......
     "Stop! Seberapa hebat kamu mau masuk kelas ini?!" tanya Adam menirukan sebuah video dari Instagram. Maklum, karna Adam adalah raja sosmed yang terkenal di sekolah kami.
    "Kemaren aku main jelangkung," jawabku. "Terus??" balas Adam.
  "Jelangkungnya yang kesurupan," balas ku. Adam menepuk tangannya tanda kagum dan mempersilahkan aku lewat. Yah, itu bohongan pastinya. Gak mungkin kan main jelangkung, tapi jelangkung nya yang kesurupan. Aneh. 

    "Hai, semuanya," sapa ku menyapa Aisyah, Ajeng, dan Aurel.
    "Hai juga," jawab mereka.
    "Apa kamu bilang sama Adam waktu dia hadang?" tanya Aurel penasaran.
   "Aku bilang aja kalo kemarin aku main jelangkung, terus jelangkungnya yang kesurupan," jawabku sambil tertawa geli. Teman - temanku ikut tertawa geli.
   "Aku nyesal datang terlambat, besok aku mau datang pagi aja," celetuk ku. Teman - temanku mengangguk setuju. Beberapa menit kemudian, Ustadzah Nurul, wali kelas ku, masuk dan memulai pelajaran Bahasa Arab.
Saat istirahat........
   "Baik anak - anak, jangan lupa kerjakan PR kalian ya" kata Ustadzah Nurul.
   "Iya, ustadzah!" seru seluruh murid, termasuk aku. 

   Kami semua berhamburan keluar kelas. Ada yang ke kantin, lapangan, perpustakaan, dan ada yang yang diam di kelas. Aku, Aisyah, Aurel, dan Ajeng pergi ke kantin dan memesan makanan. Sambil makan, kami membicarakan para Youtuber Indonesia.
Tiba - tiba........
  "Minggir ah!" seru seseorang. Semua orang menatap dia dan tiga orang dibelakang nya dengan pandangan takut. Dia adalah Sarah. Dan yang di belakangnya adalah Olivia, Boby, dan Al. Kami memandang mereka dengan perasaan tidak suka. Sarah dan teman-temannya terkenal suka membully siswa di sekolah ini. Biasanya dia membully anak SD dan kami teman sekelasnya. Kerjanya hanya mengganggu dan meminta uang. Selain itu, Sarah dan teman-temannya punya channel youtube bernama SOAB. Subcribernya hampir 100 ribu. 

     Sarah menghampiri kami dengan marah. Aku pura-pura cuek. "Aliya, kok, denger - denger kamu berani dislike video kami ya?" tanya Sarah kepadaku.
     Aku menelan rasa takutku. Aku tersenyum kecut. "Iya memang kenapa?" tanyaku.
   Sarah menarik kerah bajuku. Dalam hatiku, aku membatin kenapa aku dislike video Sarah tempo hari. "Kamu mau cari masalah, ya?" Sarah mengacungkan tinjunya.
   Tiba-tiba, seseorang memegang pundak Sarah. "Ehm, kamu ngapain, hah?"
  Sarah mendongak. Itu Kak Mely, Kak Lily, dan Kak Lisa. "Eh, kak, itu, aku.." Sarah mulai salah tingkah. Aku yakin mereka sedang menjalankan misi dari kepala sekolah. Biasanya kelas 3 SMP sampai kelas 3 SMA di beri tugas harian untuk mengontrol adik kelasnya. Karena kepala sekolah tahu Sarah dan teman-temannya suka membully siswa.
   "Ehm, Sarah, Olivia, Boby, dan Al, kalian semua melapor ke Ustad Amin, sekarang!" ucap Kak Lisa. Sorot matanya tampak mengancam. Sarah dan teman-temannya terpaksa mengikuti Kak Lily ke ruang guru. Setelah memastikan kami tidak apa-apa, Kak Mely dan Kak Lisa ikut menyusul ke ruang guru. Kami pun melanjutkan makan dengan tenang.

    "Assalamualaikum, aku pulang" ucap ku, aku pulang lebih cepat karena ada rapat guru.
   "Wa'alaikumsalam, kok pulang cepat, nak? "tanya Mama.
   "Ada rapat guru, ma" jawabku cepat. Aku pun pergi ke kamar untuk ganti baju. Setelah ganti baju, aku mengutak - atik handphone ku. Aku membuka youtube dan melihat channel youtube ku. Hanya ada delapan orang yang 'Subcribe' channel ku, yaitu Kak Mely, Rafa, Mama, Aisyah, Aurel, Ajeng, dan... Kucingku yang tak sengaja subcribe channel ku saat memainkan laptop ku (SIGH -_-) . Aku menghela nafas. Aku pun beralih ke beranda dan melihat - lihat video disitu. Mataku tertuju pada video cover music baru Gen Halilintar yang berjudul Mic Drop yang juga merupakan lagu dari boyband korea yang bernama BTS. Aku mendengarkan lagu tersebut sampai habis. Setelah bosan, aku membuka channel Azka Khairani. Ada video tipe - tipe kids zaman now yang juga kutonton sampai habis. Saat melihat - lihat video, aku menerima pesan dari Aurel yang di sambut oleh yang lain di group chat kami. 
Ini pesannya: 
Aurel= Pada lagi ngapain? 
Aisyah =Lagi... 
Aisyah =Hari yang cerah.. Dan ku banyak rencana.. Tapi ku mager, tapi ku mager, jadi intinya aku lagi... 
Ajeng=Intinya aja, kamu lagi mager? 
Aisyah=YUP! 
Aliya=Eh, ngumpul yuk? 
Ajeng=Dimana?
Aurel=Markas aja gimana? Sambil nonton film.. Hehehe.. 
Aisyah =Se7 (setuju) 
Aurel=Aku tunggu ya 
Aliya=Oke 

    Aku mengambil jilbabku dan turun ke bawa. "Ma, aku kerumah Aurel ya" ujar ku.
   "Iya, jangan pulang terlalu lama ya" ucap Mama.
   "Oke!" balas ku.
Sesampainya di rumah Aurel......
   Kami sudah sampai di markas kami yang di beri nama, Secret House Of The A atau yang disingkat SHOTA. Rumah ini adalah rumah Aurel sebelum dia pindah ke rumah lain. Orang tua Aurel tidak mau menjualnya, melainkan memberikannya pada kami untuk dijadikan markas. Aurel menyambungkan USB-nya ke TV. Kami pun memilih film yang mau kami tonton. Akhirnya kami memutuskan untuk menonton The UnderDogs. Film ini berkisah tentang 4 anak SMA yang sering di bully, untuk menghilangkan status buruknya itu, mereka memutuskan untuk membuat channel youtube. Ah, pokoknya seru deh.
   "Jika di lihat - lihat, kita mirip dengan The UnderDogs, ya?" ucap Aisyah setelah filmnya habis.
  "Memiliki status anak yang sering di bully, lalu ingin menghilangkan status yang membuat kita pusing, ya, sama saja kecuali bagian youtube, kita bukan youtuber kan?" ucap Ajeng. Kami mengangguk. 

   Tiba-tiba, Aku mempunyai sebuah ide. "Hey, bukankah kita semua punya mimpi yang sama, jadi youtuber, kan?" tanya ku bersemangat.
   Teman - temanku mengangguk. "Kenapa kita tidak buat channel youtube bersama saja? Itu seru, kan?" usul ku penuh semangat.
    Teman - temanku berpandangan, lalu menatapku dengan wajah senang. "Itu ide yang sangat bagus, Aliya!" Seru mereka senang.
   "Lalu, apa nama channel kita?" tanya Aisyah.
  "Apa ya? Hmm, The Four Girls?" usul Ajeng.
  "Kedengaran aneh, Bagaimana dengan Four A? Aduh, lebih aneh lagi" sahut Aurel. 

  "Aku tahu! Bagaimana dengan The A, nama kita, kan, huruf depannya 'A' semua" usulku. Kami semua setuju dengan nama itu. The A. Kami minta izin pada orang tua kami untuk menjadi youtuber. Dan..... Diperbolehkan. Kami akan memakai SHOTA, sebagai markas kami. Kami meminta tolong Kak Mely, Kak Lisa, dan Kak Lily, Untuk membantu kami. Kak Mely sebagai Direktur kami, tugasnya ya, mengatur kami. Kak Lisa yang memegang kamera dan mengatur posisi kami agar nanti videonya tidak terlalu gelap, tidak juga terlalu terang. Dan yang terakhir, Kak Lily, tugasnya, mengedit video kami dan memasukkannya ke Youtube. Dan tugas besar kami baru di mulai. Besok adalah hari yang sibuk. The Bussy Day!