Sabtu, 28 Maret 2020

RESENSI NOVEL SELENA KARYA TERE LIYE


Resensi  Novel  SELENA 
Karya  Tere  Liye




Judul  Buku : Selena
Nama  Penulis : Tere  Liye
Penerbit : Gramedia  Pustaka  Utama
Tahun  Terbit: 2020
Tempat  Terbit : Jakarta
Tebal  Halaman : 368  Halaman;20  cm
ISBN : 9786020639512

    Tak lagi  mengenai  sepenuhnya  mengenai  Raib, Seli, dan  Ali. Berkisah  tentang  sang  Pengintai, Selena, dengan  mata  tajamnya. Namun  memiliki  pukulan  berdentum  seperti  kentut  gajah, teknik  menghilang  yang  hanya  bisa  menghilangkan  separuh  dirinya, dan  tameng  transparan  yang  buruk. Gadis  berambut  keriting  yang  ditinggal  kedua  orangtuanya  di  umur  lima  belas  tahun.

"Aku  tidak  terlalu  suka  "mata  tajam". Jika  boleh  memilih, aku  ingin  punya  pukulan  berdentum  terbaik  agar  bisa  melawan  orang-orang  yang  menjailiku. Atau  teknik  menghilang, agar  aku  bisa  menghilang  dari  orang-orang  yang  mentertawakanku."
(Selena. Hal  9)
     
Ibunya  mewasiatkan  kepada  Selena  untuk  pergi  ke  kota  Tishri. Tinggal  bersama  Paman  Raf, Bibi  Leh, dan  lima  sepupunya, Am, Im, Um, Em, serta  Om. Bekerja  sebagai  pekerja  konstruksi  selama  tiga  tahun, sebelum  akhirnya  dia  memutuskan  untuk  masuk  ke  Akademi  Bayangan  Tingkat  Tinggi. Lulus  di  dua  tes, namun  gagal  total  di  tes  ketiga. Teknik  bertarungnya  sangat  buruk.
      Sosok  itu  menemui  Selena  lewat  cermin  kamarnya. Menawarkan  posisi  di  Akademi  Bayangan  Tingkat  Tinggi, namun  sebagai  imbalannya  Selena  harus  menjadi  salah  satu  bagian  dari  rencana  besarnya. Dia  membuka  kekuatan  Selena  yang  terkunci  bertahun-tahun. Kekuatan  yang  akan  menjadi  alasan  kenapa  Selena  bisa  menjadi  murid  ke-101  setelah  membuat  kekacauan  ‘kecil’  di  acara  inaugurasi. Mahasiswa  terbaik  di  angkatannya.
Selena, gadis  yang  suka  ngeyel,  berteman  baik  dengan  Mata, gadis  istimewa  dari  Distrik  Sungai-Sungai  Jauh, dan  Tazk, mantan  personel  boyband  yang  sangat  disiplin. Berkat  kekacauan  yang  ditimbulkan  Selena  dan  hukuman  yang  diberikan  Master  Ox, dosen  paling  disegani, pemimpin  ABTT, sekaligus  petarung  termasyhur  yang  suka  sekali  berkata, “Bulan  Sabit  Gompal!”. Master  Ox  tahu  kalau  mereka  bertiga  spesial. Oleh  karena  itu, mereka  diberi  latihan  khusus  di  mata  kuliah  “Teknik  Bertarung”  selama  empat  tahun  di  ABTT.
       Di  sini, Selena  menjadi  satu-satunya  mahasiswa  di  mata  kuliah  pilihan  “Malam  dan  Misterinya”. Dengan  Bibi  Gill, perempuan  tua  staf  kantin, sebagai  dosennya. Dosen  yang  lebih  senior  dari  Master  Ox, yang  telah  melahirkan  penginta-pengintai  hebat  tanpa  pernah  tertuliskan di  sejarah  Klan  Bulan. Dia  belajar  menjadi  seorang  pengintai, bakat  besarnya  sejak  kecil.

".....Aku  seharusnya  menyadari, kamu  selalu  selalu  berusaha  menemukan  celah  dalam  situasi  apa  pun. Itu  salah  satu  kelebihan  sekaligus  kelemahanmu. Kamu  memiliki  bakat  besar  seorang  pengintai, dan  kamu  bersedia  melakukan  apa  pun  demi  mencapai  ambisimu. Semoga  itu  membawamu  ke  jalan  kebaikan, bukan  sebaliknya, karena  seorang  pengintai  dekat  sekali  dengan  jalan  kegelapan."

Bibi  Gill  (Selena  Hal. 180)

       Namun, urusan  dengan  sosok  itu  belum  berakhir. Dia  punya  rencana  besar. Membutuhkan  Selene  sebagai  pengintainya. Membuat  Selena  mau  tak  mau  harus  mengikutinya. Membantunya  mencari  Buku  Kehidupan.  Menyelinap  masuk  ke  Perpustakaan  Sentral  di  liburan  semester. Menghafal  isi  sebuah  perkamen  tua  dari  Bagian  Terlarang  Perpustakaan  Sentral, kemudian  menuliskannya  ulang. Kemudian  mencari  alat  penerjemah  dari  dosen  sejarahnya, Stor,  pohon  bahasa  milik  dosen  bahasanya, Miss  Ling, dan  mencuri  satu-dua  informasi  berharga  dari  Bibi  Gill
Bulan-bulan  terakhir  di  tahun  pertama  segera  berakhir. Nilai  IP  Selena  tidak  mengecewakan, sama  seperti  semester  lalu. Misinya  pun  telah  selesai, meski  ada  beberapa  sabotase  kecil  yang  dia  lakukan  pada  perkamen  tua  itu. Sebuah  perkamen  tua  yang  akan  digunakan  sosok  itu  untuk  membuka  portal  menuju  sebuah  klan.

"Klan  yang  jauh. Tempat  dengan  gunung-gunung  tinggi  yang  terus  bergerak  mengikuti  polanya. Klan  dengan  kabut, awan, debu  yang  menyeimuti  terus-menerus, persis  seperti  namanya. Klan  itu  disebut  NEBULA."

Kelebihan
Mengajak  orang-orang, khususnya  remaja,  untuk  lepas  dari  gadget  mereka  dan  menyelam  di  lautan  imajinasi. Memahami  arti  hidup  dalam  sebuah  novel  yang  seru. Menemukan  beberapa  fakta  sains  yang  mungkin  belum  diketahui. Bahasa  yang  ringan  dan  khas  remaja.

Kekurangan
Menurut  saya, di  novel  Selena  kita  bisa  menebak  siapa  orangtua  Raib  di  tengah  jalan. Mudah  saja  menebaknya  jika  kalian  benar-benar  memiliki  mata  tajam  dan  naluri  pengintai  yang  kuat. Alur  cerita  yang  mudah  ditebak  dan  tak  benar-benar  tidak  rahasia. Kurang  menumbuhkan  rasa  antusiasme  pada  saya  secara  pribadi. Juga typo yang tidak sengaja ada.

Rabu, 18 Maret 2020

KOKOHKAN IMAN KUATKAN IMUN

KOKOHKAN  IMAN, KUATKAN  IMUN

   
    "Ngeri, ya. Sekarang  virus  Corona  makin  menyebar  di  Indonesia. KBM  dan  kegiatan  kerja  dipindah  ke  rumah  masing-masing. Mencegah  orang-orang  berintiraksi  langsung  satu  sama  lain," komentar  Kiara  sambil  melihat-lihat  berita  di  IPad  mininya. Geleng-geleng  sendiri  melihatnya.
   "Alhamdulillah, deh, kita  masih  dikasih  kesehatan  sama  Allah. Berarti  Allah  masih  membuka  pintu  taubatnya  lebar-lebar. Ini  seperti  teguran  keras  buat  umat  manusia  untuk  meninggalkan  kemaksiatan  dan  kembali  ke  jalan-Nya," tutur  Aisha. 
    "Lihat, tuh, udah  banyak  yang  kasih  himbauan  dan  cara  untuk  mencegah  korona  dimana-mana," timpal  Alyssa  sambil  menunjukkan  layar  HP-nya. Agar  teman-temannya  yang  sedang  terlibat  video  call  dengan  dirinya  bisa  melihat. "Mirisnya, karena  virus  ini, banyak  tempat  ibadah  malah  terancam  kosong  melompong. Ada  beritanya, tuh, umat  kristiani  ibadah  lewat  live  streaming."
    Aisha  menghela  nafas. "Memang  gitu, kan? Katanya  biar  wabah  Corona  ini  tidak  menyebar  lebih  luas. Akhirnya  ditutuplah  tempat-tempat  umum  semacam  sekolah, kantor, mal, sampai  tempat  ibadah."
    "Luar  biasa, ya, dampak  Corona  ini, ya," kata  Kiara  sambil  bergidik  ngeri. Dia  tidak  bisa  membayangkan  bagaimana  kalau  masjid  di  seluruh  dunia  malah  kosong. Tanpa  jamaah. 
    "Alhamdulillah, semua  orang  di  dunia  masih  mencari  cara  untuk  meramaikan  masjid  di  tengah  mewabahnya  Corona  ini," kata  Aisha.
     "Memang  udah  bahaya  kalau  masjid  kosong, guys. Udah  pertanda  akhir  zaman, Sereeemmm!!!" ujar  Alyssa.
      "Banyakin  istighfar  aja, deh, ya. Sama  wudhu. Insya  allah, sadar  atau  enggak, itu  malah  jadi  tameng  buat  menangkal  segal  virus. Dekatkan  diri  sama  Allah. Jauhkan  diri  dari  maksiat. Itu  aja, sih,  yang  dibilang  oleh  Ustadzah  aku," jelas  Aisha. 
      "Semoga  kita  semua  terhindar, deh, dari  segala  macam  penyakit.
      "Aamiin..." Mereka  bertiga  mengamini.



      Corona  atau   covid  19    memang  sedang  jadi  trending  topic  di  seluruh  belahan  dunia  sekarang. Korban  pertama  berasal  dari  Wuhan, Cina. Sampai  sekarang  saya  tidak  dapat  memastikan  dengan  jelas  darimana  sesungguhnya  virus  itu  berasal. Menurut  berbagai  sumber  yang  saya  baca, ada  pihak  yang  menyebutkan  kalau  militer  AS-lah  yang  membawa  virus  tersebut  ke  lokasi  pertama  yang  terkena  virus. Pun  ada  pula  yang  mengakatakan  kalau  virus  tersebut  berasal  di  pasar  hewan  dan  makanan  laut  di  Wuhan  yang  juga  diketahui  menjual  hewan  liar  seperti  ular  dan  kelelawar.
    Dalam  beberapa  pekan, virus  ini  dengan  cepat  memakan  ratusan  korban  di  seluruh  dunia. Masyarakat  dunia  pun  semakin  panik  lantaran  belum  juga  ditemukannya  obat  untuk  menangkal  virus  mematikan  ini. Beberapa  negara  segera  memberlakukan  lockdown  dan  social  distancing  demi  mencegah  meluasnya  wabah  Corona  ini. 
       Masyarakat  disarankan  untuk  rajin  mencuci  tangan  dengan  sabun, menerapkan  social  distancing, menutup  mulut  dengan  siku  ketika  batuk  atau  bersin, memakai  masker, dan  lain-lain. Intinya, masyarakat  disarankan  untuk  menjaga  kesehatan. Menguatkan  imun  untuk  melawan  segala  virus.
   Mirisnya, demi  menghindari  virus  Corona, banyak  orang  menghimbau  untuk  menghindari  tempat  umum  seperti  halnya  sekolah, mal, dan  lain-lain. 
      Begitu  banyak  himbauan  kepada  masyarakat  untuk  meninggalkan  tempat  umum  dan  tetap  berada  di  rumah  sampai  keadaan  kembali  normal. Ya, masjid  adalah  tempat  umum. Masjid  adalah  tempat  dimana  orang-orang  berkumpul  untuk  beribadah  pada-Nya. Bayangkan  karena  sebuah  virus  yang  nyaris  satu  dunia  mencoba  menghindarinya, bahkan  masjidil  haram  sekalipun  yang  tak  pernah  kehabisan  orang  yang  mengunjunginya, terpaksa  dikosongkan.
       Sebenarnya  saya  tidak  hanya  ingin  membahas  soal  masjid  yang  terancam  kosong  selama  virus  ini  berkeliaran. Bukan  juga  hanya  ingin  membahas  cara  untuk  menguatkan  imun  dan  cara  melawan  virus  Corona. Tapi  saya  ingin  fokus  pada  mengokohkan  IMAN  di  tengah  mewabahnya  virus  ini.
          Tidak  pergi  ke  masjid  untuk  sementara  bukan  artinya  tidak  sholat! Bukan  artinya  waktu  kalian  yang  sekarang  dihabiskan  full  di rumah  dipakai  untuk  main  Tik  Tok! 
           Ikhtiar  untuk  mencegah  Corona  sudah  dilakukan, tapi  jangan  lupa  berdoa  pada  yang  Maha  Kuasa  karena  sesungguhnya  Dia-lah  yang  menghendaki  wabah  virus  Corona  ini. Berdoa, apalagi  di  waktu  yang  mustajab. Berdoalah, apalagi  di  rumah-Nya. Jangan  lupa, zikir  pagi-petang.
          
          Percayalah, Allah  adalah  sebaik-baiknya  penolong  kita. Kita  semua. Orang-orang  beriman. Sedangkan  mereka  yang  kafir  tidak  akan  memperoleh  penolong. 
......Wa  Qoluu  Hasbunallahu  Wani'mal  Wakiil 
".....Dan  mereka  menjawab, 'Cukuplah  Allah  sebagai  penolong  bagi  kami  dan  Allah  sebaik-baik  pelindung'."
(QS. Ali-Imran/3:173) 
        Mari  sama-sama  kita  kembali  ke  jalan  yang  benar. Kembali  menjalankan  fitrahnya. Kenapa  kita  harus  menunggu  Corona  datang  untuk  menjalankan  fitrahnya?


  • Kenapa  tunggu  Corona  datang  untuk  membatasi  interaksi  di  tengah  pergaulan  bebas  ini?
  • Kenapa  tunggu  Corona  datang  untuk  berhenti  berjabat  tangan  saat  hubungan  antar  lawan  jenis  sudah  kelewat  batas?
  • (Untuk  yang  akhwat) Kenapa  tunggu  Corona  datang  untuk  tetap  stay  di  rumah  saat  para  perempuan  (mungkin)  keluyuran  keluar  rumah  dengan  alasan  yang  tidak  penting? 
  • (Untuk  akhwat  lagi) Kenapa  tunggu  Corona  datang  untuk  memakai  masker  dan  tidak memamerkan  kecantikaan  saat  hal  itu  dapat  memancing  pandangan  laki-laki  yang  bukan  mahram?
  • Kenapa  tunggu  Corona  datang  untuk  berdoa  pada  Rabb  kita?
         Saya  menganggap, Corona  ini  sebagai  peringatan  untuk  menjaga  kesehatan  dan  kembali  ke  jalan  yang  benar. Corona  juga  diturunkan  untuk  memperbaiki  bumi. Oleh  sebab  itu, saya  ingatkan  pada  kita  semua  untuk  tetap  menjadi  kesehatan, sebagai  nikmat  yang  telah  dititipkan  Allah  pada  kita  semua, dan  tetap  berada  di  jalan  yang  benar, bahkan  setelah  virus  ini  mungkin  berakhir. Tetap  tenang, jangan  panik. Selama  kita  masih  melakukan  ikhtiar  untuk  mencegah  virus  ini  dan  terus  berdoa  tanpa  henti  pada  yang  Maha  Kuasa. Laa  hawla  wa  laa  quwwata  illa  billah. Kita  serahkan  semuanya  pada  Allah. Kokohkan  Iman, Kuatkan  Imun. 

(Sumber: Google)