Rabu, 18 April 2018

The A (Cerpen Series)

The A

Bab:1
Tekad kami

        "Aliya! Aliya! Aliya!" Terdengar sorak sorai meriah yang terdengar rusuh, tapi membanggakan. Disinilah aku, YouTube Space Jakarta. Bersama dengan para Youtuber lainnya seperti, Ria Ricis, Peachy Liv, Gen Halilintar, Azka Khairani, Keira Charma, Raditya Dika, dan lainnya.
      "Dan mari kita sambut, Aliya Khairunissa!" MC memanggil namaku. Aku maju dan bersiap untuk menerima Silver Play Button ku. Saat aku menerima barang berharga itu, aku tersontak kaget karna tiba-tiba Silver Play Button ku mengeong! "Miaw! Miaw!"
      Aku mengernyitkan dahi. Aku memastikan suara itu sekali lagi. Suara itu terdengar kencang sehingga... Dia mengarahkan cakar nya! "Miiiiaaaaawww!!!!"
     "Tidaaaakk!!" teriakku sambil terjatuh. Aku mengusap-usap kepalaku yang sepertinya sudah terbentuk benjol. Aku meraba-raba pipi ku, yang ternyata ada bekas cakaran. "Miaw! Miaw!" Aku tersadar kalau semua itu hanyalah mimpi. Dari tadi ternyata Gery, kucingku, berusaha membangunkanku. 

      Aku menghela nafas dan segera bangkit. Aku mengambil handuk dan segera mandi. Setelah mandi, aku memakai baju batik biru dengan rok putih dan jilbab warna biru. Kemudian aku turun ke bawah untuk sarapan. Kulihat Kak Mely, kakakku, sedang makan burger yang dibuat Mama. Sementara Rafa, adikku, sedang merakit sesuatu.
      "Apaan tuh, fa? " tanyaku penasaran. Aku yakin ini salah satu ciptaan robotnya. Rafa memang memiliki bakat robotik dan komputer sejak kelas 1
    ."Ini ciptaan robotku, kak. Matanya adalah kamera, jadi lewat alat pengendali nya, aku bisa memantau gerak-geriknya. Selain itu, ini dilengkapi sensor sinar yang membuatku tahu kalau ada benda di depannya yang menghalangi saat gelap. Dan yang paling keren, robot ini bisa gerak sendiri alias automode, tinggal tekan tombol ini dan beri perintah, lalu ia akan melakukannya," ucap Rafa panjang lebar.
         Aku ternganga kagum. "Namanya apa?" tanyaku.
        "RR Robot, alias Rafa Rayensyah Robot," jawabnya sambil fokus merakit robotnya kembali.               "Kalau gitu, Rafa bisa bikinin robot yang bisa bantu kakak jawab soal ujian, dong? Yang kecil, bisa kakak bawa waktu ujian, nanti dilengkapi sensor suara dan.."
        Belum selesai Kak Mely bicara, aku menyindir. "Itu mau dibikinin robot yang bantu belajar atau robot yang bantu curang waktu ujian?" sindirku. Kami tertawa bersama.
       "Hei, cepat habisin makannya dan pergi sekolah," ucap Mama mengingat kan. Kami pun cepat - cepat makan. 

      Setelah makan kami menyalimi Mama. mengambil sepeda. Pergi ke sekolah. Kami sekolah di Internasional Islam School Jakarta . Aku kelas 1 SMP, Rafa kelas 4 SD, dan Kak Mely kelas 3 SMP. Aku melewati lorong sekolah.
Saat aku ingin masuk ke kelas......
     "Stop! Seberapa hebat kamu mau masuk kelas ini?!" tanya Adam menirukan sebuah video dari Instagram. Maklum, karna Adam adalah raja sosmed yang terkenal di sekolah kami.
    "Kemaren aku main jelangkung," jawabku. "Terus??" balas Adam.
  "Jelangkungnya yang kesurupan," balas ku. Adam menepuk tangannya tanda kagum dan mempersilahkan aku lewat. Yah, itu bohongan pastinya. Gak mungkin kan main jelangkung, tapi jelangkung nya yang kesurupan. Aneh. 

    "Hai, semuanya," sapa ku menyapa Aisyah, Ajeng, dan Aurel.
    "Hai juga," jawab mereka.
    "Apa kamu bilang sama Adam waktu dia hadang?" tanya Aurel penasaran.
   "Aku bilang aja kalo kemarin aku main jelangkung, terus jelangkungnya yang kesurupan," jawabku sambil tertawa geli. Teman - temanku ikut tertawa geli.
   "Aku nyesal datang terlambat, besok aku mau datang pagi aja," celetuk ku. Teman - temanku mengangguk setuju. Beberapa menit kemudian, Ustadzah Nurul, wali kelas ku, masuk dan memulai pelajaran Bahasa Arab.
Saat istirahat........
   "Baik anak - anak, jangan lupa kerjakan PR kalian ya" kata Ustadzah Nurul.
   "Iya, ustadzah!" seru seluruh murid, termasuk aku. 

   Kami semua berhamburan keluar kelas. Ada yang ke kantin, lapangan, perpustakaan, dan ada yang yang diam di kelas. Aku, Aisyah, Aurel, dan Ajeng pergi ke kantin dan memesan makanan. Sambil makan, kami membicarakan para Youtuber Indonesia.
Tiba - tiba........
  "Minggir ah!" seru seseorang. Semua orang menatap dia dan tiga orang dibelakang nya dengan pandangan takut. Dia adalah Sarah. Dan yang di belakangnya adalah Olivia, Boby, dan Al. Kami memandang mereka dengan perasaan tidak suka. Sarah dan teman-temannya terkenal suka membully siswa di sekolah ini. Biasanya dia membully anak SD dan kami teman sekelasnya. Kerjanya hanya mengganggu dan meminta uang. Selain itu, Sarah dan teman-temannya punya channel youtube bernama SOAB. Subcribernya hampir 100 ribu. 

     Sarah menghampiri kami dengan marah. Aku pura-pura cuek. "Aliya, kok, denger - denger kamu berani dislike video kami ya?" tanya Sarah kepadaku.
     Aku menelan rasa takutku. Aku tersenyum kecut. "Iya memang kenapa?" tanyaku.
   Sarah menarik kerah bajuku. Dalam hatiku, aku membatin kenapa aku dislike video Sarah tempo hari. "Kamu mau cari masalah, ya?" Sarah mengacungkan tinjunya.
   Tiba-tiba, seseorang memegang pundak Sarah. "Ehm, kamu ngapain, hah?"
  Sarah mendongak. Itu Kak Mely, Kak Lily, dan Kak Lisa. "Eh, kak, itu, aku.." Sarah mulai salah tingkah. Aku yakin mereka sedang menjalankan misi dari kepala sekolah. Biasanya kelas 3 SMP sampai kelas 3 SMA di beri tugas harian untuk mengontrol adik kelasnya. Karena kepala sekolah tahu Sarah dan teman-temannya suka membully siswa.
   "Ehm, Sarah, Olivia, Boby, dan Al, kalian semua melapor ke Ustad Amin, sekarang!" ucap Kak Lisa. Sorot matanya tampak mengancam. Sarah dan teman-temannya terpaksa mengikuti Kak Lily ke ruang guru. Setelah memastikan kami tidak apa-apa, Kak Mely dan Kak Lisa ikut menyusul ke ruang guru. Kami pun melanjutkan makan dengan tenang.

    "Assalamualaikum, aku pulang" ucap ku, aku pulang lebih cepat karena ada rapat guru.
   "Wa'alaikumsalam, kok pulang cepat, nak? "tanya Mama.
   "Ada rapat guru, ma" jawabku cepat. Aku pun pergi ke kamar untuk ganti baju. Setelah ganti baju, aku mengutak - atik handphone ku. Aku membuka youtube dan melihat channel youtube ku. Hanya ada delapan orang yang 'Subcribe' channel ku, yaitu Kak Mely, Rafa, Mama, Aisyah, Aurel, Ajeng, dan... Kucingku yang tak sengaja subcribe channel ku saat memainkan laptop ku (SIGH -_-) . Aku menghela nafas. Aku pun beralih ke beranda dan melihat - lihat video disitu. Mataku tertuju pada video cover music baru Gen Halilintar yang berjudul Mic Drop yang juga merupakan lagu dari boyband korea yang bernama BTS. Aku mendengarkan lagu tersebut sampai habis. Setelah bosan, aku membuka channel Azka Khairani. Ada video tipe - tipe kids zaman now yang juga kutonton sampai habis. Saat melihat - lihat video, aku menerima pesan dari Aurel yang di sambut oleh yang lain di group chat kami. 
Ini pesannya: 
Aurel= Pada lagi ngapain? 
Aisyah =Lagi... 
Aisyah =Hari yang cerah.. Dan ku banyak rencana.. Tapi ku mager, tapi ku mager, jadi intinya aku lagi... 
Ajeng=Intinya aja, kamu lagi mager? 
Aisyah=YUP! 
Aliya=Eh, ngumpul yuk? 
Ajeng=Dimana?
Aurel=Markas aja gimana? Sambil nonton film.. Hehehe.. 
Aisyah =Se7 (setuju) 
Aurel=Aku tunggu ya 
Aliya=Oke 

    Aku mengambil jilbabku dan turun ke bawa. "Ma, aku kerumah Aurel ya" ujar ku.
   "Iya, jangan pulang terlalu lama ya" ucap Mama.
   "Oke!" balas ku.
Sesampainya di rumah Aurel......
   Kami sudah sampai di markas kami yang di beri nama, Secret House Of The A atau yang disingkat SHOTA. Rumah ini adalah rumah Aurel sebelum dia pindah ke rumah lain. Orang tua Aurel tidak mau menjualnya, melainkan memberikannya pada kami untuk dijadikan markas. Aurel menyambungkan USB-nya ke TV. Kami pun memilih film yang mau kami tonton. Akhirnya kami memutuskan untuk menonton The UnderDogs. Film ini berkisah tentang 4 anak SMA yang sering di bully, untuk menghilangkan status buruknya itu, mereka memutuskan untuk membuat channel youtube. Ah, pokoknya seru deh.
   "Jika di lihat - lihat, kita mirip dengan The UnderDogs, ya?" ucap Aisyah setelah filmnya habis.
  "Memiliki status anak yang sering di bully, lalu ingin menghilangkan status yang membuat kita pusing, ya, sama saja kecuali bagian youtube, kita bukan youtuber kan?" ucap Ajeng. Kami mengangguk. 

   Tiba-tiba, Aku mempunyai sebuah ide. "Hey, bukankah kita semua punya mimpi yang sama, jadi youtuber, kan?" tanya ku bersemangat.
   Teman - temanku mengangguk. "Kenapa kita tidak buat channel youtube bersama saja? Itu seru, kan?" usul ku penuh semangat.
    Teman - temanku berpandangan, lalu menatapku dengan wajah senang. "Itu ide yang sangat bagus, Aliya!" Seru mereka senang.
   "Lalu, apa nama channel kita?" tanya Aisyah.
  "Apa ya? Hmm, The Four Girls?" usul Ajeng.
  "Kedengaran aneh, Bagaimana dengan Four A? Aduh, lebih aneh lagi" sahut Aurel. 

  "Aku tahu! Bagaimana dengan The A, nama kita, kan, huruf depannya 'A' semua" usulku. Kami semua setuju dengan nama itu. The A. Kami minta izin pada orang tua kami untuk menjadi youtuber. Dan..... Diperbolehkan. Kami akan memakai SHOTA, sebagai markas kami. Kami meminta tolong Kak Mely, Kak Lisa, dan Kak Lily, Untuk membantu kami. Kak Mely sebagai Direktur kami, tugasnya ya, mengatur kami. Kak Lisa yang memegang kamera dan mengatur posisi kami agar nanti videonya tidak terlalu gelap, tidak juga terlalu terang. Dan yang terakhir, Kak Lily, tugasnya, mengedit video kami dan memasukkannya ke Youtube. Dan tugas besar kami baru di mulai. Besok adalah hari yang sibuk. The Bussy Day!

1 komentar: