Wonderfull Brother(Part 3)
Alfa:Tante Nisa udh datang belum? Rio:Belum, nih
Alfa:Yaaahh.... Padahal udh mendung Rio:Sabar, Fa
Beberapa saat kemudian, rintik hujan mulai turun, dan beberapa lama kemudian menjadi hujan yang deras. Rio dan Alfa segera berlari untuk berteduh.
Alfa:Aku bilang juga apa
Rio:Hiiihh... Dingin
Alfa:Uh, aku lupa bawa jaket
Rio:Aku juga
Alfa:( bersandar di bahu Rio)
Rio:Fa....
Alfa:Ya?
Rio:Kamu.... Bakal musuhin aku, gak? Alfa:(Tertawa kecil) Kamu itu saudara kesayangan aku, kamu juga, kan, yang bantuin aku belajar membaca, ngapain aku musuhin kamu?
Rio:(Nyengir) Aku cuma takut kita bakal musuhan nanti, nanti aku gak ada temen main lagi. Ya udh, kita buat janji, klo kita ga akan musuhan sampe besar, janji? Alfa:Janji
Di sela sela suara hujan, mereka membuat janji di bawah hujan yang sama. Yang mereka tidak sadari, janji tersebut di ingkari oleh salah satu dari mereka. Ya, dia Rio.
*Flash back off*
Rio tertegun mengingat semua itu. Ia mengingkari janji yang ia buat sendiri. Ia melihat ke langit yang sudah mendung. Mengingat semua kesalahan nya. Ada sedikit rasa bersalah di hatinya. Ia tahu, Alfa adalah anak yang sabar. Alfa selalu sabar dan tersenyum ketika Rio memarahinya. Tapi, Rio tak tahu sampai kapan Alfa akan bersabar.
???:Kak Rio!!
Rio:Eh, Alfi, kami ngapain? (Mengusap mata)
Alfi:Kak Rio abis nangis?
Rio:Ga usah banyak tanya, Naura mana? Alfi:Udh masuk ke mobil, kak
Rio:Oh ya udh, yuk masuk. Mobil Tante Nisa pun mulai bergerak ke arah rumah mereka.
Sampai rumah........
T. Nisa:Baik, baik, dirumah ya
Rio:Iya, tante
Ketika ingin masuk ke rumah, tiba tiba Alfa keluar dengan tergesa gesa.
Naura:Kak Alfa mau kemana?
Alfa:Uh, eh, aku mau kerumah Haikal Rio:Bukannya kemarin habis dari rumah Sobri?
Alfa:Eh, iya! Hari ini aku pengen ngerjain pr di rumah Haikal
Rio:Pr? Setau aku gak ada pr, tuh Alfa:Ada, kok
Rio:Pr apa?
Alfa:Hah? Pr... Pr... Pr.... (kebingungan) Alfi:Udh lah, kak, mungkin kak Alfa lg mau belajar di rumah temannya
Alfa:Iya! Aku pergi dulu, ya, di meja udh ada makanan
Rio yang keheranan hanya bisa diam sambil menatap punggung kembarannnya itu.
Udh dulu ya, bye
Tunggu part 4 nya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar