REMAJA-REMAJA ZAMAN K-POP
"Eoje jageun datumedo, oneur utgo anajugo. Gamssajugi ja seoro yaksok. You are my best friend......." Alyssa menyenandungkan lagu My Best Friend-nya SNSD sambil memperbaiki posisi headset di telinganya.
"Nyanyi mulu, Lyss. Kapan mau kerjain PR?" tanya Aisha sambil mengetuk-ngetuk buku pelajaran Alyssa.
"Kan, nungguin si Kiara dulu." Alyssa beralasan. Lagi-lagi memutar lagu berbeda dari handphone-nya.
"Kiara dan aku, kan, anak IPA. Lah, kamu, Lyss, anak IPS."
"Kiara dan aku, kan, anak IPA. Lah, kamu, Lyss, anak IPS."
"Menunda pekerjaan itu tidak baik, lho," ucap Aisha. Alyssa melirik gadis di depannya, lantas menghela nafas. Melepaskan headset dan meraih buku pelajarannya. Berkutat dengan PR Ekonomi.
"Annyeong, Sistaaahhhh..!!!!" Tiba-tiba Kiara datang entah darimana asalnya. Alyssa yang baru lima menit 'bersahabat' dengan bukunya, langsung heboh mengambil handphone. Aisha hanya melirik Kiara santai. "Salamnya mana, Mbak?"
"Oh iya, Assalamu'alaikum!" ulang Kiara seraya cengengesan. Alyssa segera merebut perhatian Kiara. "Ki, Ki, udah nonton drama yang baru belum?"
"Haahhh? Drama yang mana? Oh, yang perdana di TV itu, ya?" Kiara menggaruk kepalanya.
"Iyaaa....kita harus nonton, Ki!" ujar Alyssa heboh. Dia menyodorkan handphone-nya. "Eeehhh....udah denger belum berita tentang ibu-ibu yang kampanye soal bahaya K-Pop?"
"Kamu udah baca beritanya? Rempong amat, kan, tuh mak-emak? Biarin aja, sih, pada nge-fans sama K-Pop! Sibuk amat, tuh, ibu-ibu!" protes Kiara tak terima. "Apaan lagi, nih? Berdampak pada iman? Emangnya ni ibu-ibu ustadzah apa? Sotoy amat!"
"Tapi bener, kok, kata Ibu itu. Remaja zaman sekarang memang terlalu mengidolakan. Sampai lupa sama tuhannya sendiri," tanggap Aisyah yang ternyata menyimak sejak tadi.
"Jangankan Allah, kalian aja lupa sama PR," celetuk Aisyah. "Hati-hati dapat hukuman."
Sebelum kita mulai pembahasan singkat, namun insya allah bermanfaat, udah pada tahu, kan, apa itu K-Pop? Berarti kalau disuruh sebutin band-band asal negeri ginseng itu udah tahu, kan, ya?
Kalau K-Drama? Pasti tahu, lah. Soalnya drama-drama seperti ini juga tidak hanya digandrungi oleh remaja, tapi juga kalangan ibu-ibu.
Di zaman sekarang, sudah banyak remaja yang menjadikan orang-orang Korea itu sebagai idola mereka. Rajin nonton drama, senang denger lagu K-Pop. Ngafal nama personil band juga kayak ngafal Al-Qur'an.
Eeeiittss.....sebentar, sebentar. Mari kita ambil hikmah dari Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 144...
Allah melarang orang-orang beriman untuk mengidolakan orang-orang kafir. Apabila kita menjadi fans fanatik dari orang-orang yang tak beriman pada Allah, sudah tentu kita akan mengikuti dan menyukai yang dilakukan sang idola. Bahkan kita bisa saja membenarkan atau mengakui agama yang dianut (selain islam) sang idola.
Dengerin lagu K-Pop? Wahai saudara-saudariku, cobalah tanya pada dirimu sendiri. Sesering apakah kamu membaca Al-Quran jika dibandingkan dengan lagu-lagu tanpa faedah itu? Kenapa kamu lebih rajin mendengarkan lagu daripada membaca atau setidaknya mendengar murottal Al-Qur'an yang penuh hikmah?
Penyuka musik jangan demo dulu, ada, kok, dalilnya dalam Al-Quran.
Kalau nonton drama? Eehmm....drama yang gimana, nih? Kalau cuma kisah percintaan remaja galau, sih, mendingan say good bye aja kali, ya? Soalnya, kan, ngapain kalian nonton drama kayak gitu sementara masih banyak film-film bermanfaat lainnya? Muslimah, kok, nonton orang mengumbar aurat dan pacaran? Nggak usah, deh!
Tapi, kalau cuma suka sama kisah hidupnya boleh, kan? Perjuangan dia buat jadi famous gitu....
Tahukah anda kalau orang-orang itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan orang-orang muslim kita?
Jangan hanya puas dan bangga setelah membaca kisah Nabi Muhammad SAW. yang telah membebaskan umat islam dari zaman jahiliyah. Jangan berhenti setelah membaca kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat- sahabat lain. Jangan remehkan perjuangan mereka mempertahankan islam di tengah siksaan dari orang-orang kafir.
Kok, bisa, sih, kita melupakan seruan Bilal bin Rabbah dalam melantunkan Asma Allah dalam cambukan dan tindihan batu. Sumayyah binti Khayyat yang menjadi syahidah setelah disiksa kaum musyrik. Muhammad Al-Fatih dengan semangat yang tinggi berhasil menaklukan konstatinopel pada umur 21. Bahkan kita tidak malu dengan para mujahid di tanah Palestina atau Suriah. Malu mendengar perjuangan Syekh Ahmad Yassin, pejuang yang syahid di atas kursi rodanya.
Lah, kita gimana?
Marilah kita lupakan dunia K-Pop itu. Percayalah, tidak ada satupun dari mereka yang dapat membawa kita ke dalam surga-Nya. Jika idola kita adalah orang-orang hebat, maka dengan izin Allah dan usaha, tentu kita akan menjadi orang hebat juga. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
(Sumber: Hidayatullah.com, dalamislam.com, dan buku tertentu)
Eeeiittss.....sebentar, sebentar. Mari kita ambil hikmah dari Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 144...
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?" (QS. An-Nisa/4:144)
Allah melarang orang-orang beriman untuk mengidolakan orang-orang kafir. Apabila kita menjadi fans fanatik dari orang-orang yang tak beriman pada Allah, sudah tentu kita akan mengikuti dan menyukai yang dilakukan sang idola. Bahkan kita bisa saja membenarkan atau mengakui agama yang dianut (selain islam) sang idola.
Dengerin lagu K-Pop? Wahai saudara-saudariku, cobalah tanya pada dirimu sendiri. Sesering apakah kamu membaca Al-Quran jika dibandingkan dengan lagu-lagu tanpa faedah itu? Kenapa kamu lebih rajin mendengarkan lagu daripada membaca atau setidaknya mendengar murottal Al-Qur'an yang penuh hikmah?
Penyuka musik jangan demo dulu, ada, kok, dalilnya dalam Al-Quran.
"Dan diantara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokkan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan." (QS. Luqman/31:6)
Kalau nonton drama? Eehmm....drama yang gimana, nih? Kalau cuma kisah percintaan remaja galau, sih, mendingan say good bye aja kali, ya? Soalnya, kan, ngapain kalian nonton drama kayak gitu sementara masih banyak film-film bermanfaat lainnya? Muslimah, kok, nonton orang mengumbar aurat dan pacaran? Nggak usah, deh!
Tapi, kalau cuma suka sama kisah hidupnya boleh, kan? Perjuangan dia buat jadi famous gitu....
Tahukah anda kalau orang-orang itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan orang-orang muslim kita?
Jangan hanya puas dan bangga setelah membaca kisah Nabi Muhammad SAW. yang telah membebaskan umat islam dari zaman jahiliyah. Jangan berhenti setelah membaca kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat- sahabat lain. Jangan remehkan perjuangan mereka mempertahankan islam di tengah siksaan dari orang-orang kafir.
Kok, bisa, sih, kita melupakan seruan Bilal bin Rabbah dalam melantunkan Asma Allah dalam cambukan dan tindihan batu. Sumayyah binti Khayyat yang menjadi syahidah setelah disiksa kaum musyrik. Muhammad Al-Fatih dengan semangat yang tinggi berhasil menaklukan konstatinopel pada umur 21. Bahkan kita tidak malu dengan para mujahid di tanah Palestina atau Suriah. Malu mendengar perjuangan Syekh Ahmad Yassin, pejuang yang syahid di atas kursi rodanya.
Lah, kita gimana?
Marilah kita lupakan dunia K-Pop itu. Percayalah, tidak ada satupun dari mereka yang dapat membawa kita ke dalam surga-Nya. Jika idola kita adalah orang-orang hebat, maka dengan izin Allah dan usaha, tentu kita akan menjadi orang hebat juga. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
(Sumber: Hidayatullah.com, dalamislam.com, dan buku tertentu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar