KOKOHKAN IMAN, KUATKAN IMUN
"Ngeri, ya. Sekarang virus Corona makin menyebar di Indonesia. KBM dan kegiatan kerja dipindah ke rumah masing-masing. Mencegah orang-orang berintiraksi langsung satu sama lain," komentar Kiara sambil melihat-lihat berita di IPad mininya. Geleng-geleng sendiri melihatnya.
"Alhamdulillah, deh, kita masih dikasih kesehatan sama Allah. Berarti Allah masih membuka pintu taubatnya lebar-lebar. Ini seperti teguran keras buat umat manusia untuk meninggalkan kemaksiatan dan kembali ke jalan-Nya," tutur Aisha.
"Lihat, tuh, udah banyak yang kasih himbauan dan cara untuk mencegah korona dimana-mana," timpal Alyssa sambil menunjukkan layar HP-nya. Agar teman-temannya yang sedang terlibat video call dengan dirinya bisa melihat. "Mirisnya, karena virus ini, banyak tempat ibadah malah terancam kosong melompong. Ada beritanya, tuh, umat kristiani ibadah lewat live streaming."
Aisha menghela nafas. "Memang gitu, kan? Katanya biar wabah Corona ini tidak menyebar lebih luas. Akhirnya ditutuplah tempat-tempat umum semacam sekolah, kantor, mal, sampai tempat ibadah."
"Luar biasa, ya, dampak Corona ini, ya," kata Kiara sambil bergidik ngeri. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kalau masjid di seluruh dunia malah kosong. Tanpa jamaah.
"Alhamdulillah, semua orang di dunia masih mencari cara untuk meramaikan masjid di tengah mewabahnya Corona ini," kata Aisha.
"Lihat, tuh, udah banyak yang kasih himbauan dan cara untuk mencegah korona dimana-mana," timpal Alyssa sambil menunjukkan layar HP-nya. Agar teman-temannya yang sedang terlibat video call dengan dirinya bisa melihat. "Mirisnya, karena virus ini, banyak tempat ibadah malah terancam kosong melompong. Ada beritanya, tuh, umat kristiani ibadah lewat live streaming."
Aisha menghela nafas. "Memang gitu, kan? Katanya biar wabah Corona ini tidak menyebar lebih luas. Akhirnya ditutuplah tempat-tempat umum semacam sekolah, kantor, mal, sampai tempat ibadah."
"Luar biasa, ya, dampak Corona ini, ya," kata Kiara sambil bergidik ngeri. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kalau masjid di seluruh dunia malah kosong. Tanpa jamaah.
"Alhamdulillah, semua orang di dunia masih mencari cara untuk meramaikan masjid di tengah mewabahnya Corona ini," kata Aisha.
"Memang udah bahaya kalau masjid kosong, guys. Udah pertanda akhir zaman, Sereeemmm!!!" ujar Alyssa.
"Banyakin istighfar aja, deh, ya. Sama wudhu. Insya allah, sadar atau enggak, itu malah jadi tameng buat menangkal segal virus. Dekatkan diri sama Allah. Jauhkan diri dari maksiat. Itu aja, sih, yang dibilang oleh Ustadzah aku," jelas Aisha.
"Semoga kita semua terhindar, deh, dari segala macam penyakit.
"Aamiin..." Mereka bertiga mengamini.
Corona atau covid 19 memang sedang jadi trending topic di seluruh belahan dunia sekarang. Korban pertama berasal dari Wuhan, Cina. Sampai sekarang saya tidak dapat memastikan dengan jelas darimana sesungguhnya virus itu berasal. Menurut berbagai sumber yang saya baca, ada pihak yang menyebutkan kalau militer AS-lah yang membawa virus tersebut ke lokasi pertama yang terkena virus. Pun ada pula yang mengakatakan kalau virus tersebut berasal di pasar hewan dan makanan laut di Wuhan yang juga diketahui menjual hewan liar seperti ular dan kelelawar.
Dalam beberapa pekan, virus ini dengan cepat memakan ratusan korban di seluruh dunia. Masyarakat dunia pun semakin panik lantaran belum juga ditemukannya obat untuk menangkal virus mematikan ini. Beberapa negara segera memberlakukan lockdown dan social distancing demi mencegah meluasnya wabah Corona ini.
Masyarakat disarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, menerapkan social distancing, menutup mulut dengan siku ketika batuk atau bersin, memakai masker, dan lain-lain. Intinya, masyarakat disarankan untuk menjaga kesehatan. Menguatkan imun untuk melawan segala virus.
Mirisnya, demi menghindari virus Corona, banyak orang menghimbau untuk menghindari tempat umum seperti halnya sekolah, mal, dan lain-lain.
Begitu banyak himbauan kepada masyarakat untuk meninggalkan tempat umum dan tetap berada di rumah sampai keadaan kembali normal. Ya, masjid adalah tempat umum. Masjid adalah tempat dimana orang-orang berkumpul untuk beribadah pada-Nya. Bayangkan karena sebuah virus yang nyaris satu dunia mencoba menghindarinya, bahkan masjidil haram sekalipun yang tak pernah kehabisan orang yang mengunjunginya, terpaksa dikosongkan.
Sebenarnya saya tidak hanya ingin membahas soal masjid yang terancam kosong selama virus ini berkeliaran. Bukan juga hanya ingin membahas cara untuk menguatkan imun dan cara melawan virus Corona. Tapi saya ingin fokus pada mengokohkan IMAN di tengah mewabahnya virus ini.
Tidak pergi ke masjid untuk sementara bukan artinya tidak sholat! Bukan artinya waktu kalian yang sekarang dihabiskan full di rumah dipakai untuk main Tik Tok!
Ikhtiar untuk mencegah Corona sudah dilakukan, tapi jangan lupa berdoa pada yang Maha Kuasa karena sesungguhnya Dia-lah yang menghendaki wabah virus Corona ini. Berdoa, apalagi di waktu yang mustajab. Berdoalah, apalagi di rumah-Nya. Jangan lupa, zikir pagi-petang.
Percayalah, Allah adalah sebaik-baiknya penolong kita. Kita semua. Orang-orang beriman. Sedangkan mereka yang kafir tidak akan memperoleh penolong.
"Banyakin istighfar aja, deh, ya. Sama wudhu. Insya allah, sadar atau enggak, itu malah jadi tameng buat menangkal segal virus. Dekatkan diri sama Allah. Jauhkan diri dari maksiat. Itu aja, sih, yang dibilang oleh Ustadzah aku," jelas Aisha.
"Semoga kita semua terhindar, deh, dari segala macam penyakit.
"Aamiin..." Mereka bertiga mengamini.
Corona atau covid 19 memang sedang jadi trending topic di seluruh belahan dunia sekarang. Korban pertama berasal dari Wuhan, Cina. Sampai sekarang saya tidak dapat memastikan dengan jelas darimana sesungguhnya virus itu berasal. Menurut berbagai sumber yang saya baca, ada pihak yang menyebutkan kalau militer AS-lah yang membawa virus tersebut ke lokasi pertama yang terkena virus. Pun ada pula yang mengakatakan kalau virus tersebut berasal di pasar hewan dan makanan laut di Wuhan yang juga diketahui menjual hewan liar seperti ular dan kelelawar.
Dalam beberapa pekan, virus ini dengan cepat memakan ratusan korban di seluruh dunia. Masyarakat dunia pun semakin panik lantaran belum juga ditemukannya obat untuk menangkal virus mematikan ini. Beberapa negara segera memberlakukan lockdown dan social distancing demi mencegah meluasnya wabah Corona ini.
Masyarakat disarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, menerapkan social distancing, menutup mulut dengan siku ketika batuk atau bersin, memakai masker, dan lain-lain. Intinya, masyarakat disarankan untuk menjaga kesehatan. Menguatkan imun untuk melawan segala virus.
Mirisnya, demi menghindari virus Corona, banyak orang menghimbau untuk menghindari tempat umum seperti halnya sekolah, mal, dan lain-lain.
Begitu banyak himbauan kepada masyarakat untuk meninggalkan tempat umum dan tetap berada di rumah sampai keadaan kembali normal. Ya, masjid adalah tempat umum. Masjid adalah tempat dimana orang-orang berkumpul untuk beribadah pada-Nya. Bayangkan karena sebuah virus yang nyaris satu dunia mencoba menghindarinya, bahkan masjidil haram sekalipun yang tak pernah kehabisan orang yang mengunjunginya, terpaksa dikosongkan.
Sebenarnya saya tidak hanya ingin membahas soal masjid yang terancam kosong selama virus ini berkeliaran. Bukan juga hanya ingin membahas cara untuk menguatkan imun dan cara melawan virus Corona. Tapi saya ingin fokus pada mengokohkan IMAN di tengah mewabahnya virus ini.
Tidak pergi ke masjid untuk sementara bukan artinya tidak sholat! Bukan artinya waktu kalian yang sekarang dihabiskan full di rumah dipakai untuk main Tik Tok!
Ikhtiar untuk mencegah Corona sudah dilakukan, tapi jangan lupa berdoa pada yang Maha Kuasa karena sesungguhnya Dia-lah yang menghendaki wabah virus Corona ini. Berdoa, apalagi di waktu yang mustajab. Berdoalah, apalagi di rumah-Nya. Jangan lupa, zikir pagi-petang.
Percayalah, Allah adalah sebaik-baiknya penolong kita. Kita semua. Orang-orang beriman. Sedangkan mereka yang kafir tidak akan memperoleh penolong.
......Wa Qoluu Hasbunallahu Wani'mal Wakiil
".....Dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah sebagai penolong bagi kami dan Allah sebaik-baik pelindung'."
(QS. Ali-Imran/3:173)
.Mari sama-sama kita kembali ke jalan yang benar. Kembali menjalankan fitrahnya. Kenapa kita harus menunggu Corona datang untuk menjalankan fitrahnya?
- Kenapa tunggu Corona datang untuk membatasi interaksi di tengah pergaulan bebas ini?
- Kenapa tunggu Corona datang untuk berhenti berjabat tangan saat hubungan antar lawan jenis sudah kelewat batas?
- (Untuk yang akhwat) Kenapa tunggu Corona datang untuk tetap stay di rumah saat para perempuan (mungkin) keluyuran keluar rumah dengan alasan yang tidak penting?
- (Untuk akhwat lagi) Kenapa tunggu Corona datang untuk memakai masker dan tidak memamerkan kecantikaan saat hal itu dapat memancing pandangan laki-laki yang bukan mahram?
- Kenapa tunggu Corona datang untuk berdoa pada Rabb kita?
Saya menganggap, Corona ini sebagai peringatan untuk menjaga kesehatan dan kembali ke jalan yang benar. Corona juga diturunkan untuk memperbaiki bumi. Oleh sebab itu, saya ingatkan pada kita semua untuk tetap menjadi kesehatan, sebagai nikmat yang telah dititipkan Allah pada kita semua, dan tetap berada di jalan yang benar, bahkan setelah virus ini mungkin berakhir. Tetap tenang, jangan panik. Selama kita masih melakukan ikhtiar untuk mencegah virus ini dan terus berdoa tanpa henti pada yang Maha Kuasa. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Kita serahkan semuanya pada Allah. Kokohkan Iman, Kuatkan Imun.
(Sumber: Google)
(Sumber: Google)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar